Mengenang yang telah usai

107 3 0
                                    

Aku pasrah,
merebah pada akar-akar kesadaran.
Sialnya waktu terlalu enggan berjalan.
Membuat akalku terenggut  lara, sebab petang terlahir sebuah rasa namun mati tak berdaya dalam asa.
Membawaku hanyut terpaku menutup mata. Saat kenyataan terlalu asik menyiksa sekujur jiwa. Dan malangnya aku bahwa ingatan itu hanya bisa dikenang dalam duka.

Sajak pujanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang