Senja mungkin telah berpulang, namun kenangan masih saja terasa hangat menggenang. Saat kulihat raut jelitanya tersenyum menyaksikan semesta berpamitan begitu megahnya.
Tak dapat kuhentikan kala debar-debar didada yang terasa sangat mengguncang.
Namun seketika diamku pun membungkam, ia dengan segalanya itu berpaling menoleh dengan sorot mata yang seindah semesta-ku. Dengan langkahnya tertuju manggapai satu genggaman, meraih lalu mendekap disisi melepas kerinduan yang juga akan berpulang seusai temu yang menenangkan seisi jiwa dan raga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak pujangga
RomanceTermasuk daku, putus cinta membuatku seperti pujangga dengan segudang suka duka. Seakan buta arah dalam mata terbuka. Hanya untuk satu rasa yang terbawa asa, lalu kesunyian datang mendekap. Aku terpaku oleh waktu yang terbentang, dibayangi oleh bay...