[7] Perang Dingin

63 8 0
                                    

"Udahan dulu, pegel jari gue mainin bass daritadi." suara dari tiap alat musik yang memenuhi ruangan studio, seketika terhenti setelah mendengar ucapan Guanlin.

Seongwoo langsung meletakkan gitar dan meneguk air mineral miliknya. Northeast Band lagi latihan untuk persiapan pensi sekolah mereka bulan depan. Lain hal dengan Daniel, ia langsung sibuk memainkan ponsel dan membuka chatroom dari Nara.

Line

Kayyisa Nara

Daniel
Niel
Niel
Danieeel

apee
spam bener lo

Latihan lo masih lama ga?

Engga, bentar lagi kelar
kangen gue ya?:3

Oh my god, pls.
not that emoticon again.
gue bosen trs laper

emg mbok gak masak?

abhirama daniel dan penyakit lupa akutnya-__-
mbok kan lagi pulkam

hehe, maap beb😛
15 menit, i'll be there. ok darl

heheheh

ketawa lo
jgn molor lagi, awas aja

siap kapten!

Daniel tersenyum tipis dan beranjak dari duduknya sambil menyandang tas.

"Gue cabut duluan ya, ada urusan."

"Urusannya gak jauh-jauh dari Nara kan?" ucapan Jaehwan membuat Daniel terkekeh pelan.

"Woah, look. Who's bucin in here?" sedangkan Seongwoo hanya menatap Daniel dengan alis terangkat, tidak menghiraukan komentar teman-temannya yang lain.

"Whatever. But still you're the most bucin than me, Jinnie Yohandar." jawab Daniel dibalas ekspresi wajah Jinnie yang jengah.

"Hati-hati lo." kali ini Seongwoo ikut angkat suara yang membuat Daniel ikut menatap Seongwoo tepat di matanya. "Yoi, pamit dulu ya warga."

Lantas saat pintu studio tertutup, hening kembali menyapa. Guanlin, Jaehwan, Jinnie, dan Minhyun tau di antara Seongwoo dan Daniel sedang terjadi perang dingin. Tingkah mereka berdua beberapa minggu belakangan ini berbeda.

Walaupun keduanya berusaha terlihat biasa saja, namun mereka terlihat menjaga jarak dengan menjadikan kesibukan masing-masing sebagai alasan. Jaehwan dan Guanlin yang paling tau alasan dari perubahan tingkah keduanya, tapi mereka tidak ingin terlalu ikut campur.

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang