[8] Midnight drive

43 8 1
                                    

Waktu terus berjalan, bahkan sudah beberapa bulan ini tidak ada yang berubah dari ketiganya. Daniel masih menyibukkan diri dengan boxing dan latihan band bersama kawan-kawannya, intensitas bertemu Seongwoo pun hanya saat mereka melakukan latihan atau mengikuti ajakan Nara untuk jalan bareng. Mereka semakin berjarak. Seongwoo sendiri sibuk menyendiri, tiap malam ia selalu keluar dengan mengendarai mobilnya. Sekedar berkeliling Jakarta, menikmati jalanan yang terkadang lengang ataupun macet. Sedangkan Nara, ia menyibukkan diri dengan ikut les tambahan bersama Ivy dan Milena. Berusaha mengenyahkan Seongwoo dan Daniel dari pikirannya, walaupun hal itu sulit dilakukan.

Dan saat ini, Nara sedang sibuk mengerjakan soal ujian masuk perguruan tinggi. Sesekali ia melirik hape miliknya dan melihat keadaan di luar yang sedang hujan.

Line!

Dengan sigap, Nara membuka lock hapenya dan melihat pop-up notification dari seseorang yang selalu ia khawatirkan sampai saat ini.

Seongwoo Putra
turun, gue depan rumah lo

udah balik dari semedi nih ceritanya?

ck, lo gak kangen gue?

gue bakal jelasin semuanya

tapi lo turun sekarang juga

atau perlu gue gendong lo dari kamar?

bawel, iyaiya gue turun

Nara mengambil hoodie berwarna cokelat miliknya dan memakainya sambil berjalan dengan langkah terburu-buru. Ia sedikit terkejut mendapati Seongwoo yang tengah berdiri di ruang tamu dengan hoodie hitam dan rambutnya yang sedikit basah akibat hujan.

"Kebiasaan ya lo, kalo pake hoodie jangan pas lagi turunin tangga. Bisa aja lo jatoh, terus kalo patah tulang gimana?"

"But the fact is gue gak apa-apa sekarang, okay?" Seongwoo hanya bisa menggelengkan kepala dan terkekeh ringan mendengar ucapan Nara. Ah, ternyata sebesar ini perasaan dia terhadap gadis yang telah menjadi sahabat kecilnya.

"Besok weekend."

"Terus?"

"Gue mau ngajak lo jalan-jalan, gak sumpek apa lo belajar mulu di kamar?"

"Kemana? Gue belum izin sama..."

"Gue udah izin kok ke bunda dan katanya boleh."

"Kebiasaan." Seongwoo tertawa melihat raut sebal Nara dan menarik lengan gadis tersebut menuju mobilnya.

***

Suasana di dalam mobil hanya diisi dengan suara hujan dan alunan Paris in the Rain milik Lauv. Nara hanya memandang ke luar melalui kaca mobil yang berada di sebelahnya, Seongwoo berkali-kali melirik Nara dan hanya menghebuskan nafas pelan.

"Diem mulu lo, sariawan?"

"Terus gue mesti gimana? Teriak teriak dalem mobil lo?"

UnexpectedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang