Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hari minggu yang cerah, Jinyoung memilih mengunci dirinya di kamar. Ia bahkan tidak mau keluar untuk mengantar bi Amra walau berkali-kali ayahnya membujuk, tetap saja Ia menolak.
Jinyoung hanya mengucapkan sampai jumpa melalui pesan singkat, Ia benci semuanya sekarang, terlebih dirinya sendiri. Ia tau semua itu hanya sia-sia, tapi—ah setiap orang pasti pernah bertolak belakang kan.
Setelah bunyi mobil pergi terdengar dari luar, Jinyoung baru berani keluar kamar untuk minum dan mencoba melihat ibunya.
Dengan takut-takut, Jinyoung hanya mengintip sela pintu kamar orangtuanya, yang Ia lihat ibunya hanya duduk terdiam di pinggiran tempat tidur dengan menatap keluar dengan tatapan kosong.
Itu terjadi beberapa hari setelah kejadian Jinyoung dilukai ibunya kemarin-kemarin, Dokter bilang ibunya mengalami Depresi—namun ayahnya menolak untuk dirawat di rumah sakit, dan juga Jinyoung menentang itu. Selagi semuanya masih bisa dikendalikan, untuk mereka akan baik-baik saja.
Dan juga, Jinyoung beserta ayahnya sepakat untuk tidak memberitahu Bae Juhyeon, dan menyita ponsel milik ibunya. Ayah dan anak itu setuju untuk merahasiakannya sementara, hanya sementara walaupun tidak tau kapan akan diungkapkan.
"Mom, I'm sorry for all. Please get well soon, I miss u." Ia berucap sepelan bisikan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Weekend kali ini grup kelas Jinyoung berencana untuk menonton film bersama-sama di bioskop dan hunting photo.
Toh, bukankah Jinyoung lebih teliti, Ia harus berhemat bukan?
LINE
Jihoon: Young, lo pegi gak nih? Anak-anak kelas ngerusuh ni.
Jinyoung hanya menghela nafas panjang, Baru saja Ia mengecek grup kelas yang sudah menjeboli notifnya, sekarang Jihoon.
Jinyoung: ga gabisa Hoon, ada tante gue yang dari jauh kesini.
