41. Taken

97 11 0
                                    






Happy reading!




"Jika dia tidak bangun dalam waktu satu jam kedepan, lakukan pemeriksaan mri." Ucap seorang dokter pada satu perawat yang menemaninya.

Perawat itu mengangguk.

"Dia nggak apa-apa kan dok?" Juhyeon tersenyum kecut, berharap dokter tidak berbicara diluar harapannya.

"Semoga tidak, hanya saja kami perlu memastikan dia pingsan murni karena kelelahan tanpa faktor lainnya atau tidak."

Juhyeon mengusak wajahnya, "Ya udah dok."

"Saya permisi." Dokter itu menunduk sopan lalu meninggalkan ruangan.

"Jinyoung..." Juhyeon menggenggam tangan Jinyoung sembari menatap wajah adiknya yang pucat sekali.

"Kamu sering banget gini, tapi semoga kamu nggak apa-apa."

Juhyeon meyakinkan dirinya sendiri.

"Bangun, jangan bikin kakak khawatir."













"Kak? Ayo pulang."

Juhyeon tersentak kaget, "Apa?"

"Mau nginep di rumah sakit?" Jinyoung terkekeh.

Juhyeon tersenyum lega, adiknya sudah bangun sekarang.

Dan saat melihat jam dinding, 30 menit berlalu.

"Kamu nggak apa-apa?"

Jinyoung mengangguk, "Kayak yang kakak liat."

"Nggak, kakak panggil dokter dulu ya."

Jinyoung hanya tersenyum pasrah. Hingga dokter mendatanginya. Memeriksanya sembari bertanya beberapa hal.

"Gimana?"

"Nggak apa-apa."

Juhyeon bisa bernafas lega sekarang, "Makasih dok."

"Pulang kak, bikin video buat mama."

"Hmm oke." Jinyoung berbalik turun, memakai sepatunya. Sementara Juhyeon mengambil tas Jinyoung.

"Jangan gini lagi, ya. Kalo ada apa-apa langsung bilang. Jangan tiba-tiba kamu down, kakak kaget." Juhyeon mengusap bahu Jinyoung.

Jinyoung hanya tersenyum menanggapinya.

Dan ini, bukan pertama kalinya.









"Young, nanti malem gue boleh ke rumah lo gak?"

Jinyoung tersenyum melihat ruang percakapan antara dirinya dan Sohye.

"Kak, abis bikin video, malem nanti aku boleh nyetir ya?"

Juhyeon menoleh, "Mau kemana? Minta anter kan bisa? Lagian ga usah maksa deh."

Sepertinya Jinyoung harus berpikir ulang, "Jalan sama Sohye."

"Dianterin aja, ntar anak orang kenapa-kenapa." Juhyeon tertawa melihat wajah polos adiknya.

"Kenapa gimana?"

"Sim kamu baru bikin bulan depan dek."

"Yeu, kirain." Jinyoung membuang muka.

"Kirain apa?"

"Ga apa." Juhyeon mendadak gemas.














"Mau kencan?"

silence × bjyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang