21. Back to reality

129 37 0
                                    


double update hngg.

Hari yang melelahkan untuk Jinyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari yang melelahkan untuk Jinyoung. Laki-laki itu berdiri di depan wastafel dan menarik dasinya agar longgar, Ia sama sekali belum melepas jas yang Ia pakai seharian ini.

Bajunya terasa dingin walau di hari yang panas, tenaganya Ia gunakan untuk menahan air matanya agar tidak lolos dari pelupuk matanya. Ia mengepalkan tangannya erat dan menggertakkan giginya, agar cairan bening itu jatuh.

Sekarang, Ia menatap pantulan dirinya di cermin. Memaki bayangannya sendiri, hingga menyumpahi dirinya sendiri. Jinyoung kbisa alap terhadap dirinya sendiri untuk kesekian kalinya.

"Gak, gue ga harus terus-terusan down, jalannya masih panjang." Ia menyeka airmatanya yang turun begitu saja.

"Masih ada kakak, Woojin, Sohye dan yang lain." Tekadnya.

Jinyoung duduk di tepi kasurnya sembari mengeringkan rambutnya dengan handuk, mengecek ponselnya yang terus berdering menandakan notifikasi yang masuk. Shit! Anak buahnya yang sedang bercerita tentangnya sebagai pembunuh.

Terserah, pikir Jinyoung mereka bodoh hanya percaya dengan ucapan tanpa klarifikasi itu.

Tok tok tok

"Dek, kakak masuk ya?" ucap Juhyeon dari luar.

"Iya kak, ga dikunci kok." Balasnya.

Juhyeon masuk membawa nampan berisi dua gelas beling yang masing-masing berisi air putih dan lemon tea.

"Kakak mah..." ucapnya saat sang kakak menaruh gelas berisi air putih di nakas di bawah lampu tidurnya.

"Ini lemon tea—nya diminum." Juhyeon menaruh nampan itu disamping Jinyoung.

"Makasih kak." Jinyoung mengambil gelas itu dan meminum yang telah dibuatkan kakaknya.

"Enak?", Jinyoung mengangguk.

Juhyeon selalu menatap kasihan pada sang adik, bahkan bisa-bisanya Jinyoung menyembunyikan luka-lukanya dengan terus berpakaian panjang, tapi tidak sekarang, tetap saja Ia menyembunyikan tangannya dibalik bantal.

"Tunggu bentar." Juhyeon membalikkan badan lalu keluar dari kamar Jinyoung, Ia mengambil air hangat dan kapas untuk mensterilkan luka Jinyoung.

"Siniin tangannya." Ucap Juhyeon setelah memeras kapas memakai air hangat.

"Gapapa kak, udah baikan kok."

"Kakak bilang siniin ya siniin." Tegas Juhyeon.

Jinyoung mengerjapkan matanya karena terkejut, dengan berat hati Ia merelakan sang kakak melihat lukanya dengan jelas.

Satu garis dengan luka yang merekah terlihat jelas dengan warna daging yang merah kepucatan setelah terkena air.

Juhyeon hanya meringis melihat luka ditangan sang adik, Jinyoung sendiri? Ia hanya memutar bola matanya malas dan tidak mencoba mengambil tindakan.

silence × bjyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang