Playlist: austin mahone - Shadow
Klik bintangnya dan happy reading!!😘😘
(Castnya steve, lebih kece kan😉😘 )
****Steve mengendarai mobilnya memasuki pekarangan rumah milik john yang sangat luas ini bahkan ada kolam bersantai di depannya.
Pintu besar nantinggi itu di buka oleh dua orang maid dan steve beserta Olivia di belakangnya masuk ke dalam. Seruan john menyapa ke datangan mereka lebih tepatnya untuk steve.
“My grandchild, kau datang jika Olivia yang menjemputmu ha?” goda john menghampiri steve.
“Bukan seperti itu aku hanya mengantar Olivia karna aku akan segera pergi lagi” kata steve.
“Hei cucu nakal kau mau kemana? Kau itu baru datang” cegah john saat steve berbalik akan pergi.
Steve berbalik “Tidak grandpa steve hanya bercanda lagian steve juga merindukan grandpa” kekeh steve lalu memeluk john.
“Kau ini memang cucu grandpa yang paling nakal steve bahkan cristal saja tidak sepertimu”
Steve manarik diri dari pelukan john
“Jangan bandingkan aku dengan cristal aku ini pria dan dia wanita” protes steve tak terima, john terkekeh geli.
“Tuan saya akan ke belakang sebentar” pamit Olivia, john segera mencegahnya.
“Jangan pergi dulu olive karna kau berhak mendapatkan hadiah sebab kau berhasil membawa cucu nakal ku ini datang ke rumah grandpanya setelah satu bulan”
Satu bulan? Oh ayolah lelaki tua ini salah menghitung bahkan lima hari yang lalu sebelum ke brazil steve datang menemuinya dan sekarang dia mengatakan kalau steve tidak datang selama satu bulan, yang benar saja tapi meskipun begitu steve tidak memprotes.
Steve hanya memutar bola matanya malas saat john menggiringnya ke suatu ruangan bersama Olivia. Itu ruang keluarga di mana ada satu piano yang dulunya sering steve mainkan sewaktu ia kecil.
Tanpa di suruh langkah steve menuju piano itu mengusap bagian atasnya sebelum duduk di kursi untuk memainkan piano. John hanya tersenyum memperhatikan steve lalu dia menyuruh Olivia duduk.
“Kemarilah sebentar lagi kau akan mendengar piano dari permainan jemari steve” bisik john dan Olivia menunggu steve memainkan pianonya.
Satu persatu tuts mulai steve tekan, bibirnya mengukir senyuman hingga satu lagu yang ia hafal mulai terucap di bibir di ikuti permainan tangannya yang lincah.