Seperti janjinya pada Elena malam ini Nada akan pergi ke suatu tempat dan sekarang dia berada di tempat tersebut, dia menyebutnya tongkrongan dia bersama Elena dan teman-teman yang lainnya. Malam ini kebanyakan yang datang laki-laki sedangkan yang perempuan banyak sudah pergi bersama kekasihnya.
Nada dan Elena dua orang yang suka bergaul dengan orang-orang yang menurut mereka bisa membuat mereka berdua tertawa melupakan kejadian yang menimpa mereka walaupun itu sementara. Nada memakai baju crop tee dan celana jeans ketat pendek sebatas paha yang kini jadi lirikan lelaki di sana.
Nada menguncir rambut panjangnya menjadi satu, dia bergerak lincah menikmati alunan musik k-pop yang di putar di tempat tongkrongan mereka yang terletak di dalam hutan di sebuah rumah besar kosong di tengah hutan. Nada berjoget sendirian tanpa Elena uang kini tengah bermesraan dengan lelaki yang menjadi ketua tongkrongan ini.
" NADA LO SEKSI BANGET UY!! "
" NADA C'MON JANGAN BUAT GUE KHILAF!! "
" WOY NADA JANGAN-JANGAN LONCAT ROBOH NAD NI RUMAH "
Nada tertawa pelan melihat sekumpulan lelaki yang seumuran dirinya dan wajah mereka tidak ada yang bisa di katakan jelek atau pun lumayan. Karena mereka semua tampan luar biasa, banyak blesteran dan keturunan arab. Di antara mereka semua juga ada satu orang lelaki yang beruntung pernah menjadi pacarnya walaupun hanya satu bulan.
" Nada udah dong, capek entar...sini duduk dulu. " ucap Elena yang kini menggandeng mesra lelaki tampan di sampingnya.
Nada berhenti sejenak kemudian berjalan ke arah Elena dan duduk di samping perempuan itu. Dia mengambil gelas kecil di yang di sodorkan Elena padanya. Dia mengangkat gelas itu ke atas menatap Elena dengan pandangan bertanya.
" Coca cola, gue nggak mau lo mabuk... " jawab Elena tersenyum geli.
Nada tertawa kecil kemudian meneguk habis minuman tersebut lalu meletakkannya di atas meja sampingnya.
" Lo di sini aja? " tanya Nada pada Elena sembari melirik lelaki di samping perempuan itu.
Elena mengangguk pelan kemudian mengecup pipi lelaki di sampingnya yang tersenyum melihatnya.
" Lo gabung sama yang lain aja dah, gue mau main-main dulu di sini. " ujar Elena tanpa menoleh ke arah Nada.
Nada mendengus geli melihat kelakuan temennya itu, dia berbalik meninggalkan Elena dengan ketua tersebut sementara dirinya duduk di meja tempat tersedianya makanan dan minuman untuk anak tongkrongan. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan banyak sekali pasangan kekasih yang bemesraan di muka umum tanpa peduli lagi dengan tanggapan orang lain.
Nada memakan brownis yang di potong kecil-kecil dengan menusukkan satu garpu kecil ke brownis tersebut. Dia asik sendiri memakan brownis tersebut yang kini tinggal setengah.
" Lapar? "
Nada mendongak untuk melihat siapa yang bertanya padanya kemudian tersentak kecil saat mengetahui siapa yang berdiri di depannya sembari tersenyum manis. Dia adalah Said Muhammad Gibran, mantan kekasihnya sebulan lalu. Dia menatapi lelaki itu dengan pandangan terkagum karena dia merasa jika lelaki itu banyak berubah dari segi penampilan dan wajah.
Emang bener ya kata orang-orang mantan lebih tambah ganteng kalau udah putus.
Nada berdehem pelan sedikit canggung untuk menyapa atau pun berbicara dengan lelaki itu.
Gibran tertawa pelan kemudian mendudukkan diri di kursi samping Nada sembari terus menatap perempuan itu dari samping.
" Apa kabar Nad? " tanya Gibran santai.
KAMU SEDANG MEMBACA
MANTAN
Teen Fiction" Mantan itu memang ngeselin tau nggak?! Giliran di kejar malah lari, pas udah nggak di kejar malah balik ngejar! Kan tai ya?! " - Deva Argantara Tejakusuma - " Ya ya ya gue tau cinta datang terlambat, penyesalan selalu datang di akhir....tapi gue...