|| Bagian 06 ||

1 1 0
                                    

" Hey sayangku.....hari ini aku tampan...tampan bagai pangeran, pangeran di hatimu...lanjut bro! " ucap Deva menepuk pelan bahu Angga, saat sudah selesai menyanyikan lirik pertama lagu Siti Badriah yang lagi booming.

Angga mengangguk dan menggoyangkan badannya sembari bernyanyi lantang di koridor sekolah.

" Hey sayangku....perlakukan lah diriku seperti seorang Raja, ku ingin di manja kamu... "

Keduanya langsung bernyanyi serempak dan bergoyang tidak jelas tanpa peduli bahwa sudah banyak murid-murid yang melihat mereka dengan pandangan aneh.

" EMANG LAGI MANJAH....LAGI PENGEN DI MANJAH PENGEN BERDUAAN DENGAN DIRIMU SAYANG....EMANG LAGI GANTENG TAPI BUKAN SOK GANTENG... GANTENG-GANTENG GINI HANYA UNTUK DIRIMU.... "

Deva dan Angga terus melakukan konser dadakan mereka yang selalu terjadi setiap jam istirahat kedua. Mereka sekarang berjoget dengan banyak macam, seperti tari jaipong dan salto sambil tertawa terbahak-bahak.

Kebisingan ini semakin membuat para murid-murid tertawa terbahak-bahak saat keduanya berjoget ala goyang itik milik Zaskia Gotik. Keduanya semakin heboh saat melihat ketua osis mereka Arsen yang memang selalu menangani masalah mereka.

Arsen geram dan berjalan ke arah keduanya dan melihat radio kecil di bawahnya, kemudian membungkukkan badannya untuk mematikan radio tersebut.

" Masih belum kapok? " tanya Arsen menatap dingin keduanya setelah mematikan radio tadi.

Deva dan Angga hanya tersenyum lebar cengengesan di hadapan Arsen. Mereka saling berpandangan sejenak kemudian menatap ke arah Arsen lagi, setelah itu tanpa aba-aba langsung berbalik mundur berlari sekencang-kencangnya hingga menabrak beberapa orang di koridor.

Arsen menggeram marah kemudian menatap kedua pembuat onar yang kini entah pergi kemana. Dia berbalik meninggalkan koridor hendak menuju ruang kepala sekolah untuk memberikan proposal pensi yang di pinta kepala sekolah.

*****

" Bentar lagi oppa gue konser di Indonesia, gue mau nonton......kalian mau ikut nggak? " ucap Nada dengan antusias sembari memamerkan tiga tiket VVIP ke depan para sahabatnya.

Elena memutar bola matanya malas sembari melirik tidak suka pada Nada yang kini tersenyum lebar.

" Males gue, nggak mau lagi....terakhir gue datang ke konser oppa-oppa lo itu, gue hampir mati ke jepit tau nggak?? " kata Elena mengingat terakhir kali dia ikut menonton konser dengan Nada.

Eriska tertawa ngakak ketika berhasil mengingatnya, dia dengan segera menepuk pelan pundak sahabatnya itu sembari berkata. " Padahal lo lebih tinggi ya dari gue, kok bisa kejepit. Gue aja nggak... "

Nada mengangguk setuju ikut menertawakan Elena yang kini cemberut menatap sahabatnya bergantian.

" Yang kalian semua lakukan ke gue itu, JAHAT..... " ujar Elena dengan nada sarkas.

Baik Nada maupun Eriska segera menghentikan tawa mereka, kini keduanya menjitak keras kepala perempuan tersebut membuat dia meringis kesakitan.

" Sakit anjir.... "

Nada bangkit dari duduknya sekarang mereka tengah berada di kafetaria depan sekolah yang sebenarnya tidak boleh di masuki lagi oleh siswa-siswi SMA GARDENIA tetapi yang namanya Nada tidak pernah peduli tentang aturan tersebut baginya itu sangat tidak penting sama sekali.

MANTANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang