29

597 38 12
                                    

Nk masih sama dengan ekspresinya yang polos dan menggemaskan itu.

"udah deh lupain pertanyaan gue hahah. Masih polos:v." -Mungga

"kan emang gue gatau bege. Lo besok datengnya jangan ngaret ya. Gue gamau njamur karna nunggu lo." -Nk

"iya iya gue on time deh." -Mungga
Sementara disisi lain,Rindu sedang bingung memilih baju yg akan dipakainya besok. Perasaannya juga tak karuan,bagaimana tidak? Dia akan bertunangan bersama seseorang yang dia impikan selama ini.

"hm;mudah-mudahan besok lancar dah acaranya." Ucapnya pada diri sendiri.

"Pake deg-degan segala pula ini mah elah." Gumamnya.
Sementara disisi lain,Hendri sedang melamun di kamarnya.

"gimana besok dah? Gue deg-degan mulu,dahal w suka juga sama dia tapi ngapa kek gini si elah,kalo bukan mama yg minta,gue gamau secepet ini." Ucap Hendri sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.

Waktu sudah larut,hingga Hendri berniat untuk memejamkan matanya namun tetap saja tak bisa. Ia membuka hpnya dan mencoba bertanya kepada Rindu.

"Dih off lagi." Gumam Hendri pada dirinya sendiri. Tanpa sadar,iapun tetidur.

Skip pagi hari

Hari ini adalah hari yang cerah. Nk sudah bangun,ia masih menatap ke arah luar jendela kamarnya. Tak ada niatan jogging sedikitpun,karena dia masih harus istirahat walaupun sudah sembuh. Munggaran juga melarang Nk untuk tidak jogging sementara. Tak lama,Munggaran sudah di depan pintu kamar Nk. Ia mengetuk kamar Nk.

"Nam,ini gue Mungga." -Mungga

"eh iya Mungg tunggu situ aja,tar gue keluar ko."
Nk segera menyambar hijabnya yg ia letakkan di belakang pintu. Ia segera memakainya dan membuka pintu.

"maap gue lama Mungg."

"yauda si gapapa ko,mau jalan-jalan?"

"katanya ga boleh jogging?"

"kalo jogging kan lari-lari kecil,ini cuma jalan doang beda kan?"

"iya deh iya,kuylah."

"mama dimana Nam?"

"cafe,baru aja mama kesono."
Mereka keluar dari rumah Nk dan menyusuri jalan perkotaan ituSementara Rindu memilih untuk menetap di kamarnya saja. Begitu juga dengan Hendri yg memilih untuk tetap di rumahnya saja.

"Hendri,nanti sore acaranya ya,jadi siap ga siap kamu harus siap."

"iya ma iya. Ma Hendri deg-degan terus masa?"
Ucap Hendri pada mamanya yg masih menyiapkan sarapan paginya.

"yaa kalo itu mesti lah Hend,udah mendingan kamu sarapan dulu nanti kalo udh ya persiapkan diri kamu buat nanti sore."

"Hm." Gumamnya. Ia sebenarnya agak ragu bahwa ia memang akan bertunangan dengan Rindu.

Setelah selesai menyantap makanannya,ia bergegas menuju ke kamarnya lagi.

"pusing gue,lagian mama kenapa si buru2 banget dah. Ya gue tau si kalo dua hari lagi wisuda,aelah pusing jadinya." Ucapnya ngedumel sendiri dan tidak akan ada yg mendengarnya.

Bagaimana tidak? Semua orang masih sibuk mengurus acara yang akan berlangsung sore nanti. Dan yang datang hanya dari pihak keluarga serta teman-teman Hendri dan Rindu.

"masa iya yg tunangan gue sama Rindu dulu? Harusnya ini Nk sama Mungga dulu ngapa gue dah." Ucapnya lagi.

Ia merasa bosan. Ia memilih untuk menjatuhkan tubuhnya ke kasurnya. Hingga ia tertidur pulas. Ia memang sengaja tidur,agar beban pikirannya itu tidak menghantuinya terus-terusan.

My Dream Is You(Munggaran)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang