PART 9

7 1 0
                                    

Maaf ya,,aku lama update cerita ini karena aku disibukan dengan beberapa kegitan sekolah yang mepet akhir akhir ini,  aku juga jarang buka apk ini,, ya jadi mohon di maklum ya,, maaf juga udah bikin kalian penasaran tak tentu. Oke langsung aja dehh let's enjoy.....

      *****

Bahagia itu mudah dan sederhana,  cukup melihat dia senyum dan selalu berada disisi itu mungkin udah cukup bagiku.

******

  "huee.. " Ify memijat tengkuk Rio yang kini tercondong ke arah depan. Bisa terbayang dan tertebak sedang apa Rio saat ini, ya Rio sedang muntah akibat naik wahana roller coaster.

Ify menahan tawanya agar tidak keluar. Sambil trus memijit tengkuk Rio yang sampai saat ini belum juga berhenti muntah, Ify menahan tawa sampai akhirnya tak kuasa dengan semua ini, Ify pun tertawa terbahak bahak.

  "hahahaha... "

  " puas loe? " ucap Rio dingin setelah acara muntahnya selesai, badannya terasa lemas, ia pun duduk di salah satu bangku yang tersedia disana.

  "hahaha maaf maaf haha. "ucap Ify yang mulai menghentikan tawanya namun agak sedikit samar samar terdengar tawanya.

  Rio memalingkan muka kearah lain, mungkin malu karena di depan cewek ia harus kehilangan harga dirinya sebagai laki laki sejati. Pasti cewek di depannya yang lagi coba nahan tawa ini, bakal ngomong kesemua orang dasar terlaknat, bahagia diatas penderitaan orang lain.

  "haha Rio kita makan yu, perut gue laper. " ajaknya merengek.

'see,, tadi aja menertawakan sekarang disaat ada maunya merengek-rengek, dasar cewek. 'batin Rio kesal.

  "ogah! Loe aja sendiri sana. "

  "ahh Rio jangan ngambek dong...aku kan gak sengaja ketawa."

   "gak sengaja kok sampe keluar air mata gitu. "

    Sindir Rio. Ify menghapus sisa air mata yang ada di pelupuk matanya akibat menertawakan Rio.

  "iya maaf. "

  "gak"

  "maaf io. "

  "io? " tanya Rio heran.

  "iya Io itu, dari kata Rio. "

   "darimana loe dapet nama itu? "

   "gak tau, tiba-tiba terlintas aja dalam benakku rasanya ada sesuatu yang mendorongku untuk nyebut nama itu. " jelas Ify dengan polosnya.

     "oh." jawab Rio seenaknya.

     "ih ayo makan. " ajak Ify yang kini tengah menarik marik tangan Rio.

     "iya iya. "

    Ify dan Rio pergi ke tempat makan yang tak jauh dari tempat tadi.

                            ****
  "yo makasih ya, untuk hari ini." ucap Ify yang baru saja turun dari motor Rio.

   Rio mengerutkan kening tanda keheranan. Pasalnya kesambet apaan nihh cewek tiba-tiba baik dan ngucap terimakasih.
    "loe sakit? "tanya Rio.
    
     "sakit?  Engga ko." "kenapa sihh? "tanya Ify penasaran.

     "enggak,, ya udah gue balik dulu ya."

     "iya hati-hati" ucap Ify yang hanya di acungi jempol oleh Rio. Sesaat setelah itu motornya melaju dengan kecepatan sedang dan menghilang di batas perbelokan ujung jalan.

   Seulas senyum tak henti hentinya terukir di bibir manisnya. Entahlah,, rasanya hari ini hatinya sedang sedang, karena apa? Mungkinkah dia menyukai Rio? Atau mungkin tidak?  Sudahlah perasaan kan mana ada yang tau.

     Ify membalikan badan berniat masuk kedalam, tak lupa senyum manis nya selalu ia tautkan dibibirnya.

                      ****

  Keesokan harinya.

  Pagi yang cerah untuk hari yang cerah. Bagaimana menurut kalian apakah hari ini menyenangkan ?
Ify berjalan menelusuri koridor sekolah dengan wajah berseri seri. Sesekali menyapa orang-orang yang berpapasan dengannya. Entahlah hari ini adalah hari yang sangat bersemangat dalam hidupnya. Apa mungkin faktor penyebab nya ada Rio?

   "Ify." Panggil seseorang yang kita ketahui dari suara cemprengnya ya,, sivia.
  Ify menoleh sambil tersenyum girang
   "Siviaaa."
  
  Sivia menghampiri ify. " Dih kenapa lo, kayanya seneng banget."

   " Engga tuh biasa aja, emang biasanya gue kaya gini kan?" Tanya ify sambil berjalan perlahan. Sivia pun mengikutinya mensejajarkan langkahnya.

    "hmm gue tau nih roman roma nya ada yang sedang jatuh cinta nih."

   " Dih siapa yang lo maksud?"

  Sivia mengkat bahu " Ga tau dehh."

   Setelah mengatakan itu ia berlalu pergi meninggalkan ify yang mulai bergelut dengan fikirannya. Kata-kata sivia barusan membuat fikirannya terkuras. Apa benar ia sedang jatuh cinta? Bagaimana bisa? Rasanya mustahil tapi tak ada yang mustahil di dunia ini. Ah sudah lah.

  Ify mengenyahkan fikirannya itu lalu bergegas menyusul sivia yang udah lumayan jauh meninggalkan nya.

              ***

Segini dulu ya
Gimana? Bagus ga ceritanya?
Aku harap kalian semua suka dan ga pernah bosen nungguin kelanjutan cerita dari sang pemalas ini .
Kalo ada saran jangan lupa komen ya jangan lupa vote juga.
See you..

Antara Dia dan Diriku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang