Hari ini aku memiliki sebuah janji dengan temanku, aku pun memutuskan untuk segera bersiap, kupilih untuk menggunakan kemeja putihku, rippedjeans hitam dan sneakers. Aku berangkat dan dari rumahku akan memakan waktu 1 jam untuk sampai ke cafe tempatku janjian dengan temanku.
Kulangkahkan kakiku memasuki sebuah cafe, cafe tempatku hendak menemui temanku, katanya jam 7 malam kami akan bertemu disana. Aku memesan frappucino, sambil menunggu, sesekali kusesap minuman kesukaanku itu. Sudah 30 menit aku menunggu, temanku tidak kunjung datang, bahkan mengabaripun tidak. Kucoba untuk menghubunginya, namun ponsel temanku tidak aktif, kuputuskan untuk beranjak dari tempat dudukku dan berjalan ke arah keluar cafe.
Namun tinggal beberapa langkah menuju pintu, seseorang menggenggam tanganku, kutolehkan kepalaku, kulihat seseorang dengan kemeja putih dan celana jeans berwarna hitam juga sneakers berwarna putih. Kutatap orang yang ber-style sama denganku ini dari atas hingga bawah lalu kutatap mata orang yang memegang tanganku itu dengan tatapan bingung
"Tunggu sebentar lagi, sebentar lagi disini bakal ada live music, saya yakin rasa kesel kamu gara gara nunggu bakal hilang" ucap orang itu dengan senyum manis yang menampakkan gumpalan daging di tulang pipinya
Aku memutuskan menuruti kata kata orang tadi, kulangkahkan kembali kakiku ke meja tempatku menunggu tadi, kembali kuminum frappucino milikku yang hampir habis. Saat aku meenyesap frappucino yang tersisa, lampu di arena live stage music pun dimatikan, cahaya pun menjadi redup, samar samar suara gitar mulai terdengar, kupejamkan mataku, meresapi lagu yang sedang dimainkan
Not sure if you know this
But when we first met
I got so nervous I couldn't speak
In that very moment
I found the one and
My life had found its missing piece
So as long as I live I love you
Will heaven hold you
You look so beautiful in white
And from now to my very last breath
This day I'll cherish
You look so beautiful in white
Tonight
kubuka mataku, lalu menatap lurus ke arah live stage music, seketika mataku membelalak melihat siapa yang sedang menyanyi disana. Ya, lelaki itu adalah orang yang mencegahku pergi dari cafe tadi, dan sekarang lelaki itu menatap lurus ke arahku lalu tersenyum.
"Indah" gumamku, tak sadar kedua sudut bibirku mulai tertarik, membentuk sebuah senyuman manis
Saat lelaki itu kembali menyanyikan bagian reff, kali ini lelaki itu menekankan kata you look so beautiful in white sambil tersenyum ke arahku, semua mata di cafe itu kini tertuju padaku, dan kudengar seseorang melontarkan kata dengan suara kecil
"Baju yang dikenakan perempuan itu putih, apakah penyanyi itu menujukan lagu ini untuk perempuan itu?"
kuedarkan mataku, menatap bingung pada sekelilingku. Semua orang kini sedang menatapku, pipiku terasa panas! Saat kulihat ke arah meja, kutemukan satu gelas frappucino lagi, dan terdapat sticky notes di tutup cup nya
"Ini sebagai pengganti kebosananmu, dilarang menolak apalagi dibuang, tidak baik membuang makanan ataupun minuman"
aku tersenyum memandangi sticky notes itu. Tanpa sadar, live music pun berakhir, seseorang tiba tiba menghampiri mejaku dan menyodorkan tangannya padaku
"Kim Jaehwan"
kudongakkan kepalaku agar bisa menatapnya, senyumnya masih sama seperti tadi, manis dan indah. kuraih tangannya lalu menjabatnya
"(Y/N)"
"Boleh aku duduk?" Tanyanya sambil sedikit membungkukkan badannya
Aku terkesiap dari lamunanku, lalu kuanggukkan kepalaku, Jaehwan pun kini duduk dihadapanku dan menaruh tangannya diatas meja
"Gimana tadi? Keselnya udah hilang? Bosennya udah hilang belum?"
aku tertawa kecil mendengar pertanyaan Jaehwan, lagi lagi aku mengangguk
"Udah, makasih ya, suaramu bagus. Makasih buat frappucinonya juga, "
kami mengobrol, hingga aku merasa bahwa hari ini aku tidak merasakan kesal sama sekali gara gara temanku tidak menepati janjinya, bahkan aku berencana berterimakasih pada temanku itu karna berkatnya yang tidak jadi datang, aku jadi bertemu dengan Jaehwan, pria manis yang sedang tertawa dihadapanku ini
"Aku pulang dulu ya, kapan kapan aku mampir kesini lagi"
Aku beranjak dari dudukku, Jaehwan pun ikut beranjak dan mengangguk lalu mengantarku sampai ke depan pintu cafe. Saat aku hendak melangkah meninggalkan cafe itu, Jaehwan menarik tanganku, sepertinya dia melupakan sesuatu
"Boleh aku minta nomormu?"
Aku tertawa kecil lalu mengangguk, Jaehwan menyodorkan ponselnya padaku kemudian kuraih dan kuketikkan nomorku disana. Setelah selesai, kukembalikan lagi ponsel itu pada Jaehwan
"Nanti aku hubungi kalo aku perform lagi"
Kulipat jari telunjuk, tengah dan manis di tangan kananku lalu mendekatkannya ke telinga, kemudian sedikit menggoyang goyangkannya, Jaehwan mengangguk sambil tersenyumSelama diperjalanan pulang, aku terus saja tersenyum, kini kupegang pipiku yang kuyakini saat ini sudah pasti berubah warna menjadi merah seperti tomat karena mengingat kejadian di cafe tadi
"Pria itu sangat manis, juga lembut"~~
Satu bulan sudah aku dan Jaehwan menjalani masa pendekatan, aku merasa cocok dengannya, begitu juga Jaehwan. Jaehwan maupun aku sama sama tak sungkan menunjukkan kepribadian asli kami, dan tanpa kami sadari, kepribadian kami lumayan banyak kesamaan.
Hari ini aku berniat untuk bermalas malasan saja dirumah, karna kebetulan ini hari libur pertamaku setelah 2 minggu berkutat dengan pekerjaan baruku, namun saat aku baru saja selesai mandi, kulihat led ponselku menyala, menandakan ada notifikasi. Kulangkahkan kakiku menuju meja rias, dan kuraih ponselku yang berada di meja rias, lalu membaca pesan yang masuk
From ; Kim Jaehwan
Hari ini, jam 7 malam di Yeouido Park ya, aku tungguLagi lagi aku tersenyum membaca pesan singkat yang Jaehwan kirim. Kulirikan mataku ke arah jam dinding, dan kini jam menunjukkan sudah pukul 5 sore, aku bergegas membuka lemari dan mengambil baju asal, lalu aku memakainya dan segera bersiap lalu berangkat.
Sesampainya di Yeouido Park, kulihat jam tanganku, jam menunjukkan pukul 6:45 malam. Kuedarkan mataku untuk mencari sisi yang lumayan sepi dan tempat duduk kosong.
15 menit menunggu, tiba tiba seseorang menutup mataku dari belakang, aku diam, menghirup wangi yang menguak dari belakang tubuhku, aku hafal sekali, ini wangi parfum Jaehwan
"Jaehwan-a"
Jaehwan melepas tangannya dari mataku, lalu berjalan kehadapanku, ia meraih kedua tanganku, dan menarik nafas, menatap langit sejenak kemudian tatapannya berakhir pada kedua manik mataku, sedangkan kutatap ia dengan tatapan bingung"(Y/N), would you be my girlfriend?"
Tubuhku mematung, tidak menyangka Jaehwan akan mengatakannya secepat ini, bahkan aku sama sekali tidak bersiap, dalam hati kurutuki diriku sendiri karena seharusnya aku selalu bersiap dalam keadaan apapun.
Aku mengangguk pelan dan mengatakan
"yes, i do"
Jaehwan tersenyum lebar lalu memelukku erat, kubalas pelukan hangatnya itu. Lama kami berpelukan, akhirnya kami memutuskan untuk berjalan jalan di sekitar Yeouido Park, Jaehwan meraih tanganku, menggenggamnya erat, dan sedikit diayunkan
"Kamu sadar gak (y/n), waktu kita pertama kali ketemu, baju, celana, sama sepatu yg kupake itu yang sekarang kupake, kamu juga sama" Jaehwan sedikit terkekeh, lalu menatapku dengan sudut matanya
Kaget mendengar perkataan Jaehwan, kuperhatikan pakaian yang ku pakai, mencoba mengingat saat pertama kali kami bertemu di cafe itu. aku tertawa, lalu mengangguk
"Ya aku inget, dan style ini juga yang jadi saksi kalo hari itu aku bener bener terpesona sama kamu, sama suaramu juga"
Jaehwan menatapku dalam, lalu tersenyum
"Tapi aku yang lebih dulu jatuh cinta sama kamu"
KAMU SEDANG MEMBACA
WannaOne Imagine
FanfictionWannaOne × You Bukan NC-21, cuma fluffy story yg bisa meningkatkan kebaperan pembaca karna diperlakukan manis oleh member WannaOne👌 Collab fanfiction with @canyuuid 18.8.18-27.10.18