Ong Seungwoo

2.5K 183 11
                                    

Kutendang kecil udara dihadapan kakiku, kepalaku menunduk dan mataku fokus melihat kakiku yang sedang kugunakan untuk menendang nendang angin. Ong Seungwoo pacarku bilang, hari ini ia ada latihan bersama teman temannya sehingga tidak bisa menjemputku sepulang kuliah, menyebalkan bukan? Padahal hari ini adalah perayaan 1000 hari kami, apa dia tidak mengingatnya?

Kulangkahkan kakiku maju terus menerus tanpa melihat siapapun atau apapun yang berada didepanku. Saat aku sedang asyik berjalan, tiba tiba kepalaku menabrak sesuatu. Kulihat ada sepatu dan kaki, ahh aku pasti telah menabrak seseorang

Kubungkukan badanku sedikit tanpa berniat mendongakan kepalaku “maaf”

Lalu kakiku kubawa melangkah satu langkah kesamping kemudian melangkah maju lagi. Namun saat baru saja aku melangkah satu langkah maju, ada seseorang yang menarik tubuhku kemudian memelukku

Kudongakkan kepalaku guna menatap seseorang yang baru saja memelukku itu

“Seungwoo!!” bentakku disertai bibir yang mengerucut sedikit. Menyebalkan!

Lelaki itu tersenyum, kedua tangannya tergerak untuk mencubit kedua pipiku. Aku mengaduh namun ia tak memperdulikanku. Tak lama ia mencubit kedua pipiku, tangannya kemudian merangkul pundakku dan kami berjalan bersama bahkan dengan langkah kaki yang bersamaan

“katanya gak bisa jemput!” gerutuku dengan bibir yang masih mengerucut dan tangan yang terlipat didepan dada

Lelaki yang tubuhnya lebih tinggi dariku itu menghentikan langkahnya, tubuhnya kini menghadap ke arahku. Kedua tangannya tergerak untuk menangkup kedua pipiku, dan kepalanya maju, bibirnya mengecup bibirku sekilas

“bawel, kayaknya emang harus dicium dulu biar diem ya?” ucap Seungwoo sembari melanjutkan langkah kakinya, meninggalkanku yang masih mematung ditempatku berdiri

Aku mengerjap kerjapkan mataku, menatap punggung Seungwoo yang kian menjauh dari pandanganku. Kulangkahkan kakiku cepat agar bisa kembali sejajar dengannya

Langkah kakiku semakin cepat hingga tubuhku sejajar dengan tubuhnya, tanganku tergerak untuk merangkul tangannya “songong tunggu jangan ninggalin!”

Tangan Seungwoo tiba tiba mengusap kepalaku, dan kedua sudut bibirnya tertarik mengukir senyum “mana bisa aku ninggalin cewek kesayanganku ini sih”

Seungwoo menggenggam tanganku sangat erat, benar benar seperti tidak ingin kehilanganku. Ia mengayunkan tangan kami, kutatap tangan kami yang saling bertautan. Tanpa sadar bibirku mengukir senyum

“duduk dulu disitu ya, aku mau beli minum” ucap Seungwoo dengan tangan yang menunjuk ke arah salah satu bangku taman yang berada didekat tempat kami sama sama menghentikan langkah kaki

Aku mengangguk tanda mengiyakan, kulangkahkan kakiku mendekat pada bangku yang tadi ditunjuk oleh Seungwoo, sedangkan ia pergi meninggalkanku sendiri.

Kurogoh tasku, mencari earphone yang biasa menemaniku mendengarkan lagu untuk mengusir sepi. Namun mataku menangkap hal lain yang berada pada tasku, kutemukan gantungan kunci dengan inisial OSW di salah satu pengait zipper tasku. Aku tersenyum sembari menatap gantungan kunci itu dan mengusapnya berulang kali, dan aku melupakan earphoneku karena gantungan itu. Tapi, kapan Seungwoo memasangkannya?

Badanku sedikit mengejang karena kaget, kini dihadapanku sudah ada permen kapas berukuran besar, saat aku hendak menoleh, Seungwoo tiba tiba muncul dan langsung mengecup bibirku. Aku terkaget sekejap kemudian tawaku pecah, ia menatapku intens, permen kapas yang tadi ia sodorkan ke hadapanku kini sudah berada dihadapan kami berdua, membuat jarak diantara kami.

Aku menggigit kecil permen kapas itu, dan Seungwoo menariknya dari hadapan kami, hingga aku dapat leluasa menatap wajah tampan kekasihku itu. Salah satu tangannya menggenggam tanganku kemudian menariknya, membuat tubuhku ikut terbawa

WannaOne ImagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang