Aku sedang berjalan terburu di parkiran mall dan tak sengaja bertabrakan dengan seseorang, aku terjatuh dan berteriak semampuku untuk memarahi orang dihadapanku ini
“woy jalan pake mata dong! Punya mata gak sih!”
Aku sibuk untuk bangun dari jatuhku karena tabrakan itu, kudongakkan kepalaku dan menatap orang dihadapanku, orang itu memajukan wajahnya dan mendekatkan wajahnya ke wajaku, kemudian menunjuk matanya
“ini mata, lo aja yang buru buru dan gak liat liat”
Aku mendengus kesal karena bahkan orang yang bertabrakan denganku itu sama sekali tidak mengucapkan maaf, malah mengunyah permen karetnya lalu berjalan meninggalkanku, aku terus mengomel dan mengumpat sendiri karena sikap menyebalkan orang itu hingga pada akhirnya aku memutuskan melanjutkan perjalananku
~~
Pagi itu aku bangun terlambat, padahal aku sudah memiliki janji untuk interview kerja di salah satu restaurant besar. Aku bergegas mandi dan bersiap, bahkan ku lewatkan sarapanku dan pergi dengan perut kosong. Jalanan macet, aku khawatir akan terlambat karena waktu semakin siang, sedangkan jam sudah menunjukkan pukul 7.45AM padahal janjiku jam 8.30AM.
Setelah turun dari bus, aku berlari menuju restaurant yang akan ku tuju, saat sampai di restaurant tersebut, aku sedikit bernafas lega karena aku tidak terlambat. Sesampainya didepan pintu, aku bergegas menuju ruangan si pemilik restaurant untuk interview
“(y/n)-ssi, silahkan masuk” panggil sekretaris si pemilik restaurant
aku melangkahkan kakiku untuk masuk kedalam ruangan calon bos ku itu, aku menutupi setengah wajahku menggunakan dokumen lamaran yang kubawa, melirik ke arah meja dimana terdapat papan nama si pemilikCEO Ha SungWoon
Calon bosku itu memutar kursinya menghadap ke arahku, aku dan dia saling menatap kaget
“lo?!” ucap kami bersamaan sambil saling menunjuk
Aku mendengus, lalu membalikkan badan hendak pergi dari ruangan itu, namun baru beberapa langkah, lelaki itu memanggilku, aku berbalik lagi namun yang kulihat adalah raut wajah saat kami pertama bertemu ‘sombong dan sok tampan’. aku menghela nafas, mencoba menatap lelaki itu
“ada apalagi sih? Gue gak minat kerja disini, sekian dan terimakasih”
Aku sedikit membungkuk dan kembali membalikkan badan, melangkah menuju pintu keluar“lo gue terima kerja disini, gaji boleh by request tapi pake syarat”
aku menghentikan langkahku, berfikir sejenak. Aku yang notabene nya mahasiswi dan banyak pengeluaran pun mencerna kata kata ‘gaji boleh by request’, bukankah ini rezeki yang tidak boleh ditolak? aku kembali membalikkan badanku menghadap lelaki itu dengan menegakkan badan, menyilangkan tangan di dada dan menatap sinis pada calon bosku itu
“apa syaratnya?”
Lelaki pendek itu tersenyum menang, lalu beranjak dari kursinya, melangkahkan kakinya ke arahku, dan mendekatkan wajahnya ke telingaku, aku memundurkan wajahku dan menatapnya sinis
“jadi pacar gue”
Seketika aku mematung, tubuhku menegang, mataku yang tadinya menatap lelaki pendek itu secara sinis, kini membelalak, bahkan rahangku hampir saja jatuh
‘masuk kandang macan nih gue’
SungWoon menjentikkan jarinya dihadapan wajahku, aku terkesiap dan terkejut karena sekarang wajah SungWoon tepat berada beberapa cm saja dihadapan wajahku, lagi lagi aku memundurkan wajahku walau SungWoon tetap memajukan wajahnya dan membuat jarak yang benar benar tipis dengan wajahku
KAMU SEDANG MEMBACA
WannaOne Imagine
FanfictionWannaOne × You Bukan NC-21, cuma fluffy story yg bisa meningkatkan kebaperan pembaca karna diperlakukan manis oleh member WannaOne👌 Collab fanfiction with @canyuuid 18.8.18-27.10.18