Fall in love girl..
Stay jigeum idaero..
Meomchwojin sigan soge now..
Stay jigeum idaero..
Eonjekkajina meomulleojweo..Suara dering ponselku mengejutkanku dan membuyarkan lamunanku, ku ambil ponselku yang berada di dalam tas, lalu menatap layar itu, disana terlihat
Jisunguin
Kutarik kedua sudut bibirku, dan mencari earphone di tasku. Kupasang lalu segera menggeser ikon berwarna hijau itu ke kanan. Belum sempat kuucapkan halo, Jisung sudah menyerangku dengan segudang pertanyaan terlebih dahulu
“kamu dimana? Udah beres kelasnya? Udah makan belum? Makan sama apa? Awas loh ya gaboleh boong, obat maagnya udah kamu minum? Pulang nanti kamu mau aku jemput gak? Nanti kalo pulang lebih awal mau jalan gak?”
Lagi lagi kutarik kedua sudut bibirku mendengar celotehan dari sebrang sana, kudengarkan celotehan itu dengan senang hati, bahkan tanpa menyela sedikitpun. Jisung kemudian terdiam, sepertinya ia menyadari tak ada jawaban dariku sama sekali.
"Halo.."
Baru saja kukatakan halo, bukannya ucapan manis yang kudapat, melainkan omelan lain
“kenapa tadi aku nanya gak dijawab?”
Kuhela nafasku kecil
“aku mau jawab, tapi kamu nanyanya kebanyakan, satu satu ya aku jawabnya”
“bete ah, tapi yaudah cepet jawab”
Aku sedikit terkekeh. Memang sedikit menyebalkan memiliki pacar yang cerewetnya melebihi mama ku sendiri, tapi menurutku Jisung itu lucu, saat dia sedang mengomel sekalipun
“aku di taman kampus, baru aja keluar kelas 3 menit lalu, udah makan kok, makan sama menu di kantin, aku gak boong, obat maag aku lupa kusimpen dimana, kalo kamu gak sibuk mau deh dijemput kamu, jalan? Boleh juga, udah lama gak jalan bareng”
Ya, karna kesibukan kami dan juga karena menghuni universitas yang berbeda, aku dan Jisung jadi kekurangan waktu berdua, waktu kami seringnya bertabrakan, dan berujung pada setiap malam minggu hanya menonton drama atau video binatang binatang kesukaan Jisung
“kenapa bisa lupa nyimpen obatnya? Kalo maag kamu kambuh gimana? Kamu libur kapan sih? Aku pengen ke kebun binatang tauk, rencanain dari lama gak pernah jadi”
“ya mungkin jatuh waktu aku ambil sesuatu dari tas, aku baik baik aja sayang, kan yang penting aku makan tepat waktu, emm aku libur jumat, kamu?”
“nanti kita ke dokter lagi ya minta resepnya sama obatnya lagi, yah tuh kan gak pernah pas, minggu ini aku liburnya rabu”
Kekasihku itu terus saja berdebat soal hari libur dan tentang obat maag ku yang hilang, hingga tanpa sadar, kami sudah bertelepon selama 30 menit, kuputuskan untuk menyelesaikan bertelefon dengan keputusan akan melanjutkan pembicaraan itu saat nanti Jisung menjemputku.
Jam kuliah selesai, kulangkahkan kakiku menuju parkiran kampus dan melihat Jisung sudah berdiri disamping motor besarnya, Jisung melambaikan tangannya ke arahku dan kuangkat tanganku ke arah kekasihku itu, melambaikan tangan juga. Kakiku kubawa sedikit berlari lalu menabrak tubuh yang tingginya hanya berbeda 15cm dari tinggi tubuhku, Jisung membalas pelukanku, lalu memakaikanku helm
“pergi sekarang?”
Kuanggukkan kepalaku tegas, namun sedetik kemudian kuraih tangan Jisung. Jisung menatapku seolah bertanya ‘ada apa?’, kuhela nafasku lalu kutatap serius lelaki dihadapanku ini
“kita mau kemana?” tanyaku singkat
Jisung menunjukkan senyum termanisnya padaku, lalu mengeluarkan 2 tiket bioskop dari saku jaketnya. Kulihat tiket yang Jisung pegang, mataku berbinar, dan kami memutuskan untuk segera bergegas menuju bioskop yang tertera di tiket itu
Sesampainya di bioskop, kurangkul sebelah tangan Jisung namun Jisung langsung meraih tanganku dan menggandengnya. Kami berjalan beriringan sambil mengayunkan tangan kedepan dan kebelakang, senyumku terkembang sangat lebar. Jisung sesekali merapatkan tubuhnya pada tubuhku dan mencuri waktu untuk mencium keningku, akupun sesekali menyenderkan kepalaku pada bahu Jisung. Semua orang menatap iri, tanpa terkecuali, bahkan beberapa perempuan yang sedang bersama kekasihnya juga berbisik pada kekasihnya ingin diperlakukan seperti Jisung memperlakukanku
“(y/n)aku mau beli popcorn sama minum, kamu tunggu disini ya”
Kutunjukan aegyoku pada Jisung, memohon agar tak ditinggal sendirian, namun Jisung menggeleng dan tetap ingin pergi sendiri. Jisung menangkup wajahku menggunakan kedua tangannya, menatap dengan intens kedalam mataku lalu mengecup bibirku sekilas, lelaki itu langsung berlari setelahnya. Kulangkahkan kakiku cepat untuk mengejarnya sambil tak henti hentinya kutarik kedua sudut bibirku
“oppaa tunggu akuu!”
~~
Selesai menonton film, Jisung mengantarkanku pulang, namun saat kamu hendak masuk kedalam rumah, Jisung malah menarik tanganku ke salah satu toko kue yang berada tak jauh dari rumahku. Didalam toko kue tersebut Jisung memesan sedangkan aku menunggu di salah satu meja.
Tak lama menunggu, kulihat Jisung membawa Cheese Cake berdiameter 15cm, ia menaruh Cake tersebut ditengah tengah meja yang kami tempati. Jisung mengambil korek yang berada di nampan lalu menyalakan lilin yang menancap di Cheese Cake itu, setelah lilinnya menyala, Jisung meraih kedua tanganku yang berada diatas meja lalu menggenggam kedua tanganku itu
“make a wish yuk”
Aku dan Jisung sama sama memejamkan mata dan membuka mata juga bersamaan, aku dan Jisung saling melempar senyum lalu meniup lilin yang menancap di Cheese Cake itu
“Happy Second Anniversary” aku dan Jisung berucap bersamaan
Kami saling mengeratkan genggaman di tangan masing masing. Cukup lama kami berpegangan tangan, aku dan Jisung mulai memakan Cheese Cake itu.
Setelah selesai makan, aku dan Jisung keluar dari toko kue itu, berjalan dibawah langit malam sambil bergandengan tangan
“(y/n)”
Aku yang sedang asyik memperhatikan jalan dihadapanku pun lalu mengalihkan atensiku pada Jisung yang memanggil namaku, aku bergumam untuk menjawab panggilan Jisung
“thank’s was being a perfect girlfriend for 2 last year”
“i’m grateful to have you too Yoon Jisung” jawabku dengan senyum yang terukir di bibirku
Aku dan Jisung melanjutkan perjalanan kami hingga tak terasa bahwa saat ini sudah sampai didepan rumahku, ketika aku hendak melepaskan pegangan tanganku pada tangan Jisung, Jisung malah mengeratkan pegangan itu
“aku gak mau lepas ini, gimana dong?” Jisung berucap sambil sedikit mempoutkan bibirnya
Ku angkat tangan kami yang masih saling genggam “jangan gemesin gitu napa, kan besok besok bisa ketemu lagi”
Jisung yang menunduk pun kemudian mengangkat kepalanya dan tersenyum ke arahku “(y/n), saranghae”
Kuanggukkan kepalaku, sedangkan Jisung langsung menaiki motornya untuk segera pulang karena saat itu sudah terlalu malam, ku lambaikan tanganku saat Jisung mulai melajukan motornya, dan kuputuskan untuk segera masuk kedalam rumah
Senyumku tak luntur sedikitpun, aku benar benar merasa bahagia hari ini walaupun waktu yang kami habiskan tidaklah banyak. Kurogoh saku jaketku guna mengambil ponsel, kutekan tombol kunci dan terpampang sebuah kata kata disana
I really gratefull to have you.. thank you for always by my side.. i hope that’s will be forever..
I love you.. (y/n)
-Yoon Jisung
KAMU SEDANG MEMBACA
WannaOne Imagine
FanfictionWannaOne × You Bukan NC-21, cuma fluffy story yg bisa meningkatkan kebaperan pembaca karna diperlakukan manis oleh member WannaOne👌 Collab fanfiction with @canyuuid 18.8.18-27.10.18