♧
Hampir dua minggu berlalu setelah rumor itu tersebar, Soojung masih belajar untuk terbiasa. Dirinya dan Sehun berangkat bersama hampir setiap hari. Kesepakatan mereka berjalan dengan lancar. Orang-orang berpikir bahwa mereka memang berhubungan, ditambah pula dengan seringnya Sehun mengunggah kegiatan mereka di sosial media.
Suzy terlihat semakin membencinya. Soojung tidak heran dengan itu. Lagipula, siapa yang tidak akan merasa, paling tidak sedikit kesal jika seseorang yang baru saja berpisah denganmu, kembali dengan orang baru kurang dari dua minggu.
Soojung tidak pernah merasakannya, tapi ia tau pasti rasanya tidak nyaman.
"Kau tidak percaya diri, Nona Jung?" Sehun yang berjalan di sampingnya, bertanya tanpa menatap Soojung. Kepalanya menggeleng pelan. "Aku hanya belum terbiasa mendapat tatapan dari, kau tau, orang sebanyak itu."
Sehun tersenyum kecil. Kepalanya masih belum lagi menatap Soojung ketika berbicara. "Aku kira kau terbiasa jadi pusat perhatian, karena seperti yang kau bilang, kau terkenal sebagai Si Pemalas."
"Bukan dengan cara seperti ini." Tangan Sehun yang semula berada pada saku celana terangkat untuk menggenggam tangan Soojung yang terkulai bebas di samping tubuhnya. Dibawanya genggaman itu dengan yakin. Tindakannya membuat beberapa siswi yang berada disepanjang koridor menatap mereka terkejut. Bisikan-bisikan mencela kembali mengudara, membuat Soojung harus ekstra sabar, paling tidak untuk tetap menjaga mulutnya dari sumpah serapah.
"Sehun, mereka menatap kita." Sehun tertawa sekilas, "memang itu yang aku mau."
Soojung merasa sedikit menyesal menerima perlakuan seperti ini dari Sehun. Dirinya tidak pernah berhubungan melebihi seorang teman dengan lawan jenis sebelum ini. Pengetahuannya tentang hal-hal yang dilakukan oleh sepasang kekasih hanya ia dapatkan dari film, buku yang ia baca, dan drama yang biasa ia dan Yerim tonton.
Soojung tidak benar-benar ingin tau bagaimana rasanya melakukan hal-hal yang normal dilakukan oleh sepasang kekasih. Dirinya cukup cantik untuk mendapat kekasih, namun untuk sekarang ia tidak begitu tertarik. Tidak menampik kenyataan bahwa Soojung terkadang penasaran bagaimana rasanya jadi Seulgi yang selalu diperlakukan begitu manis oleh Jongin. Atau mendapati Seungwan yang menerima banyak surat dan bertangkai-tangkai bunga setiap kali membuka lokernya.
Namun, hanya sebatas itu. Ada kalanya Soojung tidak peduli apakah dia memiliki kekasih atau tidak. Dia belum merasa sebutuh dan berpikir bahwa hubungan seperti itu cukup penting untuk ia miliki sekarang.
Jelas saja, menerima perlakuan seperti ini tiba-tiba dari Sehun jauh dari ekspektasinya. Mereka tidak pernah berjanji akan melakukan kontak fisik meskipun itu hanya saling bergandeng tangan.
Kepalanya menunduk, wajahnya memerah. Soojung meringis merasakan bagaimana mata-mata itu menatapnya tajam seolah dia adalah santapan yang siap untuk diterkam. Tidak heran. Kita sedang berbicara tentang Sehun sekarang. Salah satu siswa yang menarik perhatian seluruh penghuni sekolah bahkan sejak pembinaan siswa baru sekitar dua tahun lalu. Fisiknya yang tegap dan wajahnya yang tidak bisa dibilang biasa saja membuat sosok Sehun begitu diidamkan oleh banyak orang. Siswi meringis kagum, siswa berdecak iri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise To Not Fall | complete √
FanfictionBerlatar di sebuah SMA di kawasan Kota Metropolitan Seoul, cerita ini bermula. Soojung, si gadis ceroboh yang tidak pernah tertarik untuk berhubungan dengan laki-laki, berakhir dengan Sehun yang berdasarkan kesepakatan. Awalnya semua terasa mudah, d...