♧
Soojung mengoper piring-piring berisi makan malam ke arah Yerim, yang kemudian gadis itu tata sedemikian rupa di atas meja makan. Yoona tengah sibuk dengan sup buatannya yang baru saja mendidih.
"Heh! Pelan-pelan. Jika piringnya pecah, Kakak akan memotong uang sakumu sebagai ganti rugi." Soojung berujar tegas kala mendapati Yerim yang dengan tidak sabaran menaruh piring di atas meja. "Kakak, aku lapar."
Soojung hanya mampu memutar mata jengah melihat Yerim yang kembali merajuk. Kebiasaan. "Sebentar lagi selesai." Yoona menyahuti dari dapur. "Jung, bawa ini keluar."
Soojung menerima uluran piring berisi potongan kimchi yang Yoona buat, membawanya menuju meja makan. Usai menata meja makan sedemikian rupa, Soojung duduk di salah satu bangku, tepat di depan Yerim. "Kak!"
Soojung menoleh, "Ya, Yerim?"
"Kalau aku punya pacar, Kakak marah tidak?" Salah satu alis Soojung terangkat. "Kau... apa?"
"Kalau aku punya pacar, Kakak marah tidak?" Yerim mengulang pertanyaannya dengan malas. "Menurutmu?"
"Tidak." Soojung hanya memutar mata jengah, yang ditimpali adiknya dengan cekikikan. Mereka terlibat percakapan tentang beberapa topik. Mereka bisa saja bertengkar hampir setiap saat, membuat Yoona yang notabene kakak tertua harus lebih sabar mendamaikan mereka. Namun, bukan berarti mereka tidak pernah akur. Salah satu hal yang mampu membuat Soojung dan Yerim tetap akur adalah jika sudah membahas film dan buku keluaran terbaru.
"Aku sebenarnya tidak begitu suka," Yerim mengerucutkan bibirnya. "Lara Jean terlalu gampangan menurutku. Dia menyetujui permintaan Peter untuk pacaran pura-pura. Perempuan bodoh mana yang mau melakukan itu."
"Aku akan melakukan hal yang sama jika seseorang yang menawariku adalah Peter Kavinsky." Soojung mengangguk khidmat, membuat Yerim memandangnya tidak percaya. "Lagipula, pada akhirnya mereka benar-benar berhubungan, kan? Apa yang salah?"
"Ah iya, Kak," Soojung menatap Yerim. "Apa kau mau menonton bersamaku? Kali ini genre horor."
Soojung hanya menatap adiknya datar. "Kau tau aku tidak suka film horror."
"Tentu," Yerim menatap kakaknya jumawa. "Karena kau pengecut."
"Heh!" Soojung mungkin benar akan melemparkan kuah sup panas yang baru saja Yoona taruh ke wajah adiknya jika tidak ingat bahwa itu sama saja bunuh diri. Yerim hanya tertawa. Tawa sumbang yang membuat Soojung muak, sekaligus dia rindukan jika tidak ada.
[Soojung] hanya orang bodoh yang mau mengeluarkan uang 10.000 won untuk menakuti diri sendiri.
Yerim mungkin bisa jadi adik yang paling menyebalkan sedunia. Tapi, dia juga bisa jadi saudara yang begitu manis disaat-saat tertentu. Tinggal terpisah dengan orangtua selama bertahun-tahun membuat ketiga bersaudara itu lebih dekat. Namun, mengingat kesibukan Yoona, yang menuntut wanita itu akan jarang di rumah membuat Soojung dan Yerim semakin dekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise To Not Fall | complete √
Fiksi PenggemarBerlatar di sebuah SMA di kawasan Kota Metropolitan Seoul, cerita ini bermula. Soojung, si gadis ceroboh yang tidak pernah tertarik untuk berhubungan dengan laki-laki, berakhir dengan Sehun yang berdasarkan kesepakatan. Awalnya semua terasa mudah, d...