“Kyaaaaaa!”
Seluruh kepala yang berada di dalam kelas sontak menoleh ke arah pintu dengan terkejut. Mengetahui siapa pelakunya, penghuni kelas berubah kesal. Pasalnya, Seulgi dengan sangat menyebalkan berteriak sembari berlari kecil menuju bangku, dimana kini Seungwan dan Soojung tengah duduk menikmati camilan mereka.
Jam istirahat sudah berlalu sejak beberapa saat lalu. Mungkin, sekitar sepuluh menit. Masih ada beberapa bangku kosong karena pemiliknya belum datang. Termasuk bangku milik Sehun dan teman-temannya.
“Kau ini kenapa berisik sekali? Mengganggu, tahu!”
Seulgi justru membalas ucapan Seungwan dengan cengiran tanpa dosa karena sudah membuat seisi kelas terkejut dan terganggu.
“Ada apa?”
Seulgi dengan cekatan memperbaiki duduknya agar lebih nyaman, kemudian berujar. “Hei! Kalian tahu, acara tahunan sekolah akan diadakan sebentar lagi!”
Mendengar itu membuat Seungwan dan Soojung saling bertukar pandang, seolah saling bertanya satu sama lain lewat tatapan mata. Sebelum kemudian berganti menatap ke arah Seulgi yang masih tampak sumringah.
“Kau tahu dari mana?”
“Tadi, ketika aku akan ke sini, aku tidak sengaja berpapasan dengan Kepala Sekolah dan Komite. Mereka sedang membicarakan ini.”
“Oh.”
“Eits, tunggu-tunggu. Kalian pasti tidak akan mengira agenda apa yang akan diadakan tahun ini.” Seulgi berkata dengan yakin, merasa bahwa setelah ini, kedua sahabat baiknya pasti akan terkejut.
“Aku tidak peduli.” Soojung tampaknya memang tidak berminat sama sekali. Entahlah, rasanya bahkan ia malas melakukan apapun. Dia hanya ingin segera pulang dan tidur di ranjangnya yang hangat. Melupakan kejadian dua hari lalu yang masih saja membuatnya kesal pada Guru Kim.
Oh, sejujurnya Soojung mungkin tidak akan kesal hingga rasanya ia ingin berteriak di depan Guru Kim jika saja pria tua itu tidak memberinya tatapan penuh meremehkan. Seperti ia terlalu buruk jika bersama dengan Sehun. Baiklah, gadis Suzy itu memang memiliki apapun yang tidak akan mampu Soojung punya, tapi bukan berarti dirinya seburuk itu, kan?
[Soojung] Membolos, langganan kesiswaan, pembuat onar, jarang mengerjakan tugas, dan mengumpulkan PR. Yah, kau tidak buruk, Soojung.
Batinnya berbisik mencemooh dirinya sendiri.
“Yah! Jung Soojung!” Seulgi berteriak dengan tidak sabar.
“Apa?”
“Kau sangat tidak seru, tahu!”
“Aku tidak peduli.”
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise To Not Fall | complete √
FanfictionBerlatar di sebuah SMA di kawasan Kota Metropolitan Seoul, cerita ini bermula. Soojung, si gadis ceroboh yang tidak pernah tertarik untuk berhubungan dengan laki-laki, berakhir dengan Sehun yang berdasarkan kesepakatan. Awalnya semua terasa mudah, d...