20 July, 2014.
Seorang Gadis terlihat tengah berdiri mematung didepan pintu sebuah ruangan, Telinga nya sengaja ia dekatkan pada celah benda keras berukuran besar yang terbuat dari kayu ini agar dapat mendengarkan perbincangan yang sedang terjadi di balik ruangan tersebut. Aktivitas semulanya untuk pergi ke ruang berlatih saat ini ia tunda. Sesungguhnya tak terlalu jelas apa yang ia dengarkan hingga membuat dirinya terus mematung disana. Seketika tubuhnya bergetar mendengar seseorang dari dalam ruangan itu yang kini mulai berteriak memaki seseorang lagi yang juga sedang berada didalam ruangangan itu, Ia ketakutan sekarang.
"Kau tidak profesional!".
Teriak Seorang pria dari dalam ruangan yang hampir saja membuat dirinya terkena serangan jantung mendadak karna mendengar tekanan dari suaranya yang cukup kencang. sesungguhnya ia benar benar merasa iba dengan seorang gadis yang juga berada di dalam sana, Ia merasakan betapa takutnya gadis yang sedang berhadapan langsung dengannya saat ini, dirinya yang hanya mendengarkan dari luar saja sudah sangat ketakutan apalagi gadis itu yang benar benar berhadapan langsung dengannya.
"Bagaimana kalau hari ini aku benar benar mengeluarkanmu?! Kau harus tahu! Aku tidak pernah main main dengan ucapanku!". Ancamnya.
"Baiklah.. ini kesempatan terakhirmu. Jika Sekali lagi kau tidak profesional. Aku tidak akan sungkan untuk benar benar memutuskan kontrakmu dari agensi ini! MENGERTI?!".
Ya, Gadis yang menguping ini terkejut mendengar ancaman dari pria itu, Ada rasa lega karna Presdir itu tidak benar benar mengeluarkannya, yang ada dibenaknya saat ini adalah 'Benarkah? Benarkah? Pria itu tidak akan memberikannya kesempatan lagi jika seseorang itu kembali melanggarnya?' perlahan dirinya kini mulai menjauhkan diri dari benda kayu yang sudah membuat dirinya berdiri mematung disana."T-Terimakasih Presdir.. Aku akan berusaha semaksimal mungkin untuk itu".
***
"Hei! Apa semuanya sudah hadir?". Tanya seseorang yang baru saja tiba dengan keringat yang bercucuran diwajahnya. sepertinya semua orang tahu bahwa dirinya pasti baru saja berlari.
"No Kim Taeyeon.. Beruntunglah karna kau bukan yang terakhir, kita masih harus menunggu Jessica, Sooyoung dan Yuri". Ucap gadis yang mempunyai eyesmile ini, Tiffany Hwang.
"Hah! Syukurlaaaah. ku kira aku yang terakhir". Ucapnya sembari berjalan untuk meletakan tas kecil bawaannya diatas meja ruang berlatih. Kemudian dirinya kembali bergabung dengan teman temannya yang lain.
"Kemana perginya mereka?". Tanyanya
"Sooyoung dan Yuri mungkin masih dalam perjalanan, tapi Jessica.. Bukankah kau tahu bahwa presdir itu memanggilnya hari ini?".
"Ah Sunny'ah! kau benar, sepagi inikah?".
"Entahlaah, kejadian kemarin membuat Presdir itu murka, tidak heran jika ia memanggilnya sepagi ini, aku berharap presdir itu tidak benar benar mengeluarkannya karna bisnisnya".