Jessica baru saja menuruni mobilnya yang terparkir tepat di lantai bawah apartmentnya. Dengan mata yang cukup sembab, gadis itu meraih koper berukuran besar dari dalam bagasi mobilnya. Ini sudah hampir tengah malam, Jessica berharap ia bisa benar benar melupakan semua yang telah terjadi hari ini. Kesakithatiannya.. Jessica berusaha untuk tidak ingin mengingatnya namun apalah daya mengingat bagaimana Presdir itu menyampaikan bahwa ia sudah bukan bagian dari Girls Generation lagi airmata itu spontan jatuh, Ia sudah berkali kali menyekanya namun wajahnya tetap saja basah. Tentu saja Jessica sangat keberatan ketika ia dipaksa untuk meninggalkan grup itu, grup yang sudah membesarkanya, terlebih dengan cara seperti ini.. Tentu menyakitkan.
Setelah koper itu diturunkan, Jessica menariknya lalu berjalan perlahan memasuki tempat ia dan Krystal tinggal jika sedang tidak ada jadwal.
Satu tangannya ia ulurkan untuk menekan Bell Apartementnya, Tidak menunggu lama sang adik yang berada didalam membukakannya."Unnie welcome back...". Krystal merentangkan kedua tangannya antusias. Tentu saja ia senang, sangat senang karena sebentar lagi ia akan memiliki waktu berdua ditengah jadwal padatnya, namun raut wajahnya berubah ketika Krystal melihat mata dari sang Kakak yang begitu sembab. Lingkaran hitam itu sangat terlihat disekitar matanya.
"Y-YA? Unnie wae?. Tanya Krystal cemas, Jessica hanya tersenyum membalasnya.
"Are you Ok?". Tanyanya lagi.
"Yes. I'm Ok..". Jawab Jessica tersenyum mengusap lengannya berusaha untuk meyakinkannya tetapi Krystal tidak bodoh, ia sangat yakin bahwa ada sesuatu yang buruk terjadi malam ini.
"Unnie tell me. What happened?".
"Gwenchana Soojungie, I'm Fine.. Aku-".
"Ya Unnie kau tidak bisa membohongiku! ada apa? apa yang terjadi?!". Bentak Krystal. Jessica terdiam, Jessica sedikit terkejut ketika Krystal membentaknya.
Ia menatap sang adik sendu, Bagaimana pun juga Jessica perlu menceritakannya karena cepat atau lambat Agensi itu pasti akan mengumumkannya."Soojung'ah..". Panggil Jessica lirih.
"Mianhaee". Jessica tertunduk. matanya berkaca kaca. Krystal mendekatinya meraih tangannya lalu memeluknya.
Isak tangisnya terdengar jelas, Hatinya seakan hancur mendengar Sang Kakak menangis, Seakan merasakan.. butiran butiran bening itu ikut turun begitu saja. Krystal hanya diam berhenti bertanya karena ia sadar bahwa Sang Kakak sedang berada dalam masa sulit walaupun ia tidak tahu apa alasan yang membuatnya serapuh ini.
Krystal membalas memeluknya, mengusap punggung nya berulang ulang berharap bisa sedikit mengurangi bebannya."Mianhaee". Ucap Jessica masih menangis.
***
Dorm | 7.35 AM.