12 - Only One [Ending]

1.1K 56 30
                                    

Happy Reading! 😂
.
.
.
.
.


Sore ini aku sudah berada di Pintu darurat Rumah sakit Jongnam, Aku memutuskan untuk menjenguk Taeyeon di hari Presscon pengeluaranku. Hari di mana seluruh dunia akan tahu bahwa Girls Generation bukan lagi berdiri dengan sembilan gadis.
Sebenarnya di hari presscon ini aku seharusnya duduk diam di rumah melindungin diri dari serangan media bukan malah pergi keluar seperti sekarang ini bukan? hehe, Hanya saja aku menggunakan kesempatan untuk menjenguknya di saat semua orang sibuk. Aku tidak ingin kejadian seperti kemarin terulang, bertemu dengan teman teman yang sudah aku anggap seperti saudara prempuanku sendiri namun tidak bisa bertegur sapa. Aku bukannya tidak ingin menyapa mereka, tapi aku benar benar belum siap melihat mereka bersedih dengan kedatanganku nantinya, Bertemu dengan Taeyeon pun sebenarnya aku masih belum sanggup tapi aku harus menjenguknya untuk tahu apakah dia sudah benar benar baik baik saja atau tidak karena kalian tahu? Kecelakaan kemarin sepertinya terjadi cukup parah. Aku menyaksikan bagaimana bagian depan mobilnya hancur berat, Taeyeon dengan darah di pelipisnya. Aku harus memastikan keadaannya.

Dengan Hoodie putih kubalut tubuh ini, Kacamata hitam menempel di wajahku. Seperti biasa, Aku menyamarkan penampilan agar orang orang tidak mengenaliku. Begini lah resiko nya menjadi seorang public figure. Setelah aku berjalan dan sampai di depan pintu Ruang Perawatan aku mengetuknya namun, Tidak ada jawaban.
Terpaksa Aku membuka pintu nya dan..

"Taeyeon?". Aku terkejut mendapatinya meringkuk di atas tempat tidurnya. Cepat cepat aku menutup pintu lalu berlari mendekati Taeyeon. Aku membuka kacamataku, menyentuh lengannya perlahan dan ia pun menoleh ke arahku.

"Jessica?".

"Wae? Kau merasa sakit eoh? katakan padaku di bagian mana?. Tunggu sebentar biar ku panggilkan dokter". Aku hendak berbalik arah memanggil petugas medis namun Taeyeon menahan lenganku.

"Tidak perlu". Aku terhenti, aku menoleh ke arahnya Ia terlihat mengusap air matanya dan aku pun menahan langkahku untuk tidak pergi.

"Ya.. Jangan berusaha menahannya jika terasa sakit, bagaimana jika aku tidak di sini eoh? Kau akan menahan kesakitan sendirian?". Aku sedikit menceramahinya sambil meraih satu kursi untuk ku letakan di sisi ranjang nya, karena aku paham sekali bagaimana karakternya.

"Aku tidak merasa sakit Jess, Jangan sok tahu". Taeyeon menertawakanku. Aku sok tahu katanya? Hahaha tidak apa apa. aku senang dia sudah kembali seperti dulu, aku tidak keberatan ia menertawaiku seperti ini. Tandanya sudah benar benar tidak ada kecanggungan di antara kita seperti dulu.

"Aku hanya sedang mengingat saat saat kita bersembilan.. Betapa patuh dan taatnya kita dengan aturan aturan hingga menjadi seperti sekarang ini, hingga dunia mengenal kita. Ingat tidak? saat era The Boys kita berjuang mati matian? kau sempat sakit, aku sakit, hampir semua dari kita sakit karena segudang jadwal. Belum lagi saat rambutku dan Sunny berdiri dengan sendiri nya saat On Stage. Lucu sekali bukan? kau sempat merapihkan rambutku tapi rambutku tetap berdiri haha, saat era Mr mr aku hampir terjatuh ke dalam lubang setelah ending, Kau ingat? Antara sakit dan ingin tertawa..". Taeyeon tertawa di sela sela bicara nya. Ia memang terlihat tertawa tapi aku bisa menangkap wajah sendu di sana.

"Apalagi saat kau mendekatiku ketika member lain sudah berjalan lebih dulu, aku benar benar ingin tertawa karena lalai dan hampir terjatuh. Ahh sungguh.. memori memori itu sangat berkesan untuku". Taeyeon berhenti bercerita. sekarang aku tahu alasan mengapa ia menangis, Aku pun sudah benar benar tidak bisa membendung air mata lagi mendengarnya. Ini benar benar menyedihkan mengingat setelah ini sepertinya tidak akan ada lagi moment moment berharga seperti itu. Andai saja waktu bisa di putar? aku akan berusaha mati matian untuk menghindari hari ini agar tidak terjadi.

Only OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang