10

829 198 0
                                    

Siang ini seharusnya Jihoon dan Yena makan siang dengan teman mereka masing-masing, atau setidaknya duduk di kelas sambil bermain ponsel. Tapi sialnya, mereka berdua justru sedang duduk tertunduk di hadapan guru bimbingan konseling.

"Ibu paham di sekolah ini diperbolehkan memakai sepatu bebas. Tapi tidak dengan tali. Tidak pantas jika dilihat oleh umum seorang siswa memakai sepatu dengan tali yang berbeda warna. Paham?"

Jihoon dan Yena masih menunduk. Setelah meminta maaf dan dibalas oleh helaan nafas, mereka berdua izin pamit untuk mengikuti pelajaran selanjutnya.

"Yen, maaf ya. Gara-gara gue, lo jadi ikutan dipanggil gini." Jihoon membuka suara di antara langkah mereka menuju kelas masing-masing.

Yena mendongak, memeriksa ekspresi Jihoon. Pemuda itu tampak menyesal. Mata bening yang biasanya terlihat cerah kini tertutup penyesalan.

"Santai aja kali, Ji. Ini juga pertama kalinya buat gue dipanggil BK. Seru juga." kemudian Yena tertawa dengan perkataannya sendiri.

Tawa Yena rupanya memiliki sihir tersendiri untuk Jihoon. Sesaat setelah Yena tertawa, wajah murung Jihoon menjadi cerah kembali, bahkan lebih cerah. Sepertinya Jihoon sudah menemukan alasan kenapa hatinya terasa panas saat mendengar Lucas ingin mendekati Yena.

Shoelaces | Jihoon, Yena ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang