*
*
*Normal POV
“Oppa, aku hamil.” Bibir mungil itu berucap lantang pada seorang pria disampingnya. Mengabaikan sejenak makanan yang sedari tadi ada diatas meja. Si pria terpaku, makanan yang ingin dimasukkan kemulutnya berhenti diudara tak sempat disuapkan. Pandangannya lurus kedepan entah memperhatikan apa.
“Oppa, gwenchanha?” Si wanita menginterupsi.
“Lanjutkan makanmu.” Ujar si pria dingin. Sangat dingin sampai bisa membekukan wanita itu seketika.
“Jingyo Oppa, aku hamil. Anakmu.” Ulangnya. Si pria lagi-lagi menghentikan kegiatannya dan membuang nafas panjang.
“Kubilang lanjutkan makanmu, Chaerin-ah. Kita akan membahas itu nanti.” Berkata dengan tegas lalu melanjutkan apa yang dilakukannya sebelumnya.
“Geurae.” Wanita bernama Chaerin itu melajutkan makannya atas suruhan Jiyong. Sudah tiga tahun ini mereka tinggal bersama sejak orang tua Chaerin meninggal dan semua harta dan perusahaan peninggalan orang tuanya diambil alih oleh keluarga Appa-nya. Untungnya Chaerin anak yang cerdas dan bisa dibilang terlalu genius hingga bisa melanjutkan pendidikannya dengan bantuan beasiswa yang didapatnya sejak masuk Junior High School.
Hebatnya dia bisa menyelesaikan pendidikannya di Senior High School hanya dalam waktu satu setengah tahun. Dia tidak melanjutkan ke universitas dan lebih memilih bekerja untuk membantu Jiyong memenuhi kebutuhan hidup mereka. Sedangkan Jiyong seorang anak yatim piatu yang sejak kecil terbiasa hidup mandiri, tidak pernah menyusahkan orang lain selagi dia bisa melakukan segala sesuatu sendiri.
Mereka sudah berteman sejak mereka masih kecil. Lebih tepatnya saat Chaerin berumur 8 tahun dan Jiyong 11 tahun. Saat itu Jiyong lewat disebuah taman yang biasa dilewatinya dan tidak sengaja melihat seorang gadis kecil yang menangis karna gugali yang susah payah didapatkannya jatuh. Dengan senang hati Jiyong menghibur si gadis dan membelikannya gulali untuk mengganti gulali yang terjatuh padahal saat itu Jiyong hanya memiliki sedikit uang. Sejak saat itu Chaerin sering datang ketaman itu hanya untuk sekedar bertemu dengan Jiyong dan bermain bersama.
“Aku sudah selesai.” Chaerin bergumam. Jiyong menatap mangkuk berisi jjajangmyeon milik Chaerin. Masih banyak dan dia bilang sudah selesai. Jiyong yakin gadis itu hanya memakannya sedikit.
“Habiskan. Kau tidak tau berapa lama aku mengantri untuk mendapatkan makanan kesukaanmu ini? Lagipula tidak baik membuang-buang makanan.” Ujar si pria tegas lebih terkesan menyuruh. Chaerin sudah terbiasa dengan sikap Jiyong yang seperti ini karna memang dia orang yang dingin dan tegas.
“Tapi aku sudah kenyang, Oppa.” Rengek Chaerin manja. Tidak biasanya dia seperti ini. Ada apa dengannya? Apa karna…?
Jiyong mengangkat sebelah alisnya memperhatikan Chaerin yang bertingkah tidak seperti biasanya. Chaerin biasanya bersikap dewasa dan tidak pernah seperti ini.
“Ada apa denganmu? Kau sehat?” Jiyong memperhatikan Chaerin dengan teliti.
“Aniya. Aku baik-baik saja. Memangnya aku kenapa?” Chaerin menyenderkan punggungnya pada sandaran kursi.
“Cepat selesaikan makanmu, biar aku mencuci mangkuknya.” Tidak memperhatikan wajah Jiyong yang semakin menatapnya dengan pandangan bingung dan dengan alis yang berkerut. Chaerin mengambil ponselnya dan mulai mengotak-atiknya, entah apa yang dia lakukan Jiyong tidak ingin tahu.
Chaerin menyenderkan kepalanya dibahu dan melingkarkan tangannya dipinggang Jiyong. Benar-benar bukan Chaerin yang biasanya, pikir Jiyong. Disebuah ruangan kecil terdapat sebuah tv usang dan sebuah sofa yang hanya bisa diduduki dua orang, dan disanalah mereka sekarang. Jiyong memeluk bahu Chaerin dengan sebelah tangannya sedangkan tangannya yang bebas menekan-nekan remote tv dengan asal. Chaerin tak terlalu peduli dengan tv yang channelnya berganti-ganti dengan random, dia hanya menikmati pelukan Jiyong.
KAMU SEDANG MEMBACA
Already Gone - Skydragon Fanfiction
Fanfiction"Dia tidak bisa menerima anakku jadi aku pergi meninggalkan dia. Apalagi yang kuharapkan? Bahkan darah dagingnya ini tak bisa melunakkan hatinya." - Lee Chaerin