Part 9

161 14 2
                                    

No edit. Enjoy...

*
*
*

"Mwoya? Apa-apaan ini?!"

"Kau benar-benar sudah gila, Kwon Jiyong." Nada suara Chaerin memang pelan tapi masih dimengerti Jiyong dari gerakan bibirnya. Pria itu hanya diam tetap memandang wanita didepannya. Oh! Dia memang sudah gila.

"Kau bercanda 'kan, sayang? Mana mungkin adikmu sendiri jadi kekasihmu dan kalian punya anak? Heol daebak!" kentara sekali dari nada suaranya Kiko tidak mau menerima apa yang dikatakan Jiyong tapi dari nada suaranya Kiko tau jika Jiyong tidak sedang bercanda.

Chaerin meneguk Americano-nya kemudian memakai kembali kaca mata hitam miliknya tadi bersiap untuk pergi. "Tidak ada lagi yang harus kita bicarakan."

"Kau mau kemana, wanita jalang?" seketika Chaerin berhenti lalu menoleh kearah Kiko.

"Mwo? Kau bilang apa? Coba katakan sekali lagi." mengepalkan tangannya sampai kuku-kukunya memutih. Siapa yang tidak emosi jika seorang jalang meneriakimu wanita jalang?

Plak!

Sebuah tamparan mendarat mulus tepat dipipi Kiko. Tidak! Bukan dari Chaerin. Itu Jiyong. Pria itu menampar kekasihnya sendiri! Tidak bisa dipercaya. "Berani sekali kau memanggilnya seperti itu!!" Jiyong berteriak seperti orang kesetanan.

Oke, situasi ini buruk untuk Chaerin. Jika tidak ingin masuk infotainment maka dia harus segera pergi dari tempat ini.

"Jiyong-ah, kau menamparku?" memegangi pipinya yang memerah bekas tangan Jiyong. Pria dihadapannya memandangnya semakin geram.

"Kau masih bertanya?! Kau tidak sadar dengan apa yang kau katakan padanya tadi hah?!" Jiyong heran kenapa dulu dia menyukai wanita kasar seperti Kiko. Bahkan Chaerin tidak pernah mengucapkan kata-kata seperti itu.

"Apa salahku? Apa aku salah jika memaki wanita yang sudah mengambil kekasihku? Dia mengambilmu dariku dan kalian sampai punya anak!" Kiko mulai menangis sesenggukan meluapkan rasa kesalnya pada Jiyong.

"Kau harus tau jika aku lebih dulu mengenal Chaerin jauh sebelum aku mengenalmu. Kau lah yang datang kekehidupan kami. Kau datang menggodaku sampai Chaerin melihat kita sedang berciuman di sebuah café dan karna itulah dia pergi dari rumahku!"

"Sekarang kita harus sama-sama berpikir tentang jalan terbaik untuk hubungan kita ini." Jiyong berlalu meninggalkan Kiko yang masih berdiri sambil menangis disana.

"Ya! Kwon Jiyong! Kau tidak bisa melakukan ini padaku!!"

***

Chaerin menyusuri jalan menuju ke ruang santai di gedung YG Ent. Tempat itu memang biasa didatanginya dan temannya yang lain saat ingin sendiri atau beristirahat.

Membanting pintu dengan cukup kuat seperti menyalurkan emosi pada pintu yang tak bersalah. Melempar tas tangannya lalu terduduk lemas disofa hitam yang ada di sudut ruangan.

Disaat dia sudah sukses dan hidup mandiri seperti ini kenapa pria itu harus datang lagi? Apa memang benar mereka sudah terikat hingga apapun yang terjadi mereka pasti akan bertemu lagi? Menghela napas panjang dan memijat pelan keningnya yang terasa sedikit sakit.

Ceklek!

"Chaerin-ah~" wanita itu menoleh saat seorang pria masuk dan menyebutkan namanya.

"Yongbae oppa..." entah kenapa dia sedang tidak ingin bertemu pria yang sangat dekat dengannya ini. Seperti ada rasa tidak enak hati. Tadi malam Jiyong ikut ke club dan membawanya pulang. Apa Yongbae sudah bertemu dengan Jiyong?

Already Gone - Skydragon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang