Part 11

212 19 9
                                    

No edit. Enjoy...

Jiyong POV

Aku hanya bisa melihatnya dari jauh. Aku tak bisa menyentuhnya, bahkan mendekatinya saja tidak bisa. Dia membenciku. Dan juga menolakku. Anakku sendiri membenciku. Apa kalian bisa membayangkan bagaimana rasanya saat anakmu sendiri menolak bahkan membencimu? Sakit? Ya, hatiku sakit. Saat orang lain melakukan aktifitas menjemput anaknya, sedangkan aku disini hanya bisa melihatnya dari jauh.

Seperti biasa dia duduk dibangku didepan sekolahnya menunggu seseorang menjemput. Entah siapa yang akan datang. Ini bahkan sudah lewat satu jam dari jam pulang Austin. Chaerin kau benar-benar…

Lihatlah, kau bahkan terlambat menjemputnya. Harusnya kita bisa sama-sama mengurusnya dan aku bisa menggantikanmu saat kau tidak bisa bersama Austin, tapi kau malah meracuni otaknya agar membenciku.

Sebuah ferari merah berhenti didepan sekolah, terlihat sangat mencolok. Platnya ‘CHR’, apa itu Chaerin? Seorang wanita dengan short dress abu-abu dan heels berwarna metalik turun dari mobil. Itu memang Chaerin. Dia baru menjemput setelah satu jam. Astaga…

Austin terlihat senang saat ibu-nya datang menjemput. Wae? Apa Chaerin jarang menjemput Austin? Aku yakin seperti itu. Yunmi yang selalu mengurus Austin selama ini, tapi walaupun begitu Austin tetap dekat dengan ibunya.

Mobil Chaerin sudah tidak terlihat lagi, mereka sudah pergi. Aku menghela nafas panjang. Aku hanya bisa melihat anakku selama satu jam. Entah berapa lama akan seperti ini terus.

Sungguh aku ingin bersama anakku. Memeluknya, bermain dengannya, serta menyaksikannya tumbuh besar dari hari ke hari.

Apa aku harus mengambil julur hukum untuk ini? Tapi bagaimana jika aku kalah? Pasti Chaerin akan semakin menjauhkanku dari Austin.

Austin, Appa merindukanmu, nak…

Jiyong POV End

***

Normal POV

“Jadi produk kita kali ini bertema musim panas, wanita yang memakai pakaian ini akan terlihat sangat sexy dengan…” seorang wanita yang menggunakan dress putih dengan anggunnya menjelaskan sesuatu didepan sana.

Merasa diperhatikan oleh Jiyong – si pria idaman semua wanita – gadis berambut panjang itu pun tersenyum manis, tebar pesona didepan boss-nya.

Mata Jiyong focus melihat dan memperhatikan penjelasan wanita itu tapi tidak dengan pikirannya. Badannya memang diruangan ini tapi pikirannya melayang entah kemana, tapi yang pasti yang ada dipikirannya hanya Chaerin dan Austin.

“Jika kita member girl group yang memakainya, produk kita pasti akan terkenal. Kurasa Hyuna atau Hyorin cocok memakai ini karna mereka mempunyai image sexy.”

“Aku ingin CL yang menjadi modelnya.”

“Nde?” si wanita berbaju putih menginterupsi. Kenapa CL? Selama ini mereka tidak pernah menjadikan idol dengan image baddest female sebagai model mereka.

“Wae? Dia cantik dan sexy. Nilai plus-nya dia genius. Apa yang kurang?” Jiyong berdiri dari kursinya setelah menyelesaikan kalimatnya. “Dan aku ingin pakaian ini di produksi hanya 50 buah. Apa yang dikenakan CL harus eksklusif. Rapat selesai.” Kata-kata Jiyong perintah mutlak bagi seluruh karyawannya. Tidak akan ada yang bisa membantah.

Jiyong melihat arlojinya, pukul 11.00. Ini sudah waktunya Austin pulang, Jiyong harus bergegas. “Jonghyun, urus semua keperluan untuk produksi project summer kita. Aku ada urusan penting.” Jiyong pun berlalu meninggalkan semua tugas pada Kim Jonghyun, orang kepercayaannya selama ini.

Already Gone - Skydragon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang