14 - naomi

11 6 0
                                    

"Kau yakin gak apa-apa gak ke dokter?" tanya mark sekali lagi merasa cemas terhadap naomi.

luka gadis itu cukup serius terutama di pergelangan kaki dan tangannya yang membiru. Seperti nya naomi terkilir namun gadis itu tetap bersih keras untuk tidak ke dokter.

"Gak apa-apa kok kak, ini udah baikan" jawab nya sedikit meringis saat mark memegang pergelangan kaki nya

"Gimana ini bisa dikatakan baikan? Kita cuma rendam kaki kamu pake air hangat trus luka nya cuma dikasi betadin gitu na, ntar infeksi loh"

"Gak bakalan kak, lagian ini cuma goresan aja" naomi melihat pergelangan tangganya yang lecet. Perih rasanya, sangat perih tapi ia tak bisa menunjukan itu pada mark. Ia tak boleh menyusahkan mark.

"Yaudah kalo kau mau nya kayak gitu" seru mark pasrah

"Kak mark kapan kita pulang ke busan?" tanya naomi.

Mark mengeryit menatap naomi sedikit mendongak karna posisi nya naomi sedang duduk di bangku taman dan mark sedang berjongkok dibawahnya mengobati kaki naomi.

"Masih ada 2 hari lagi na, kenapa?"

"Tidak ada"naomi menggeleng pelan lalu melihat kearah kaki nya yang tengah di perban oleh mark. Mereka sedang berada di taman belakang hotel "Aku hanya bertanya"

"Hm.. Na? Sebaiknya kau pulang ke busan aja ya" naomi mengernyit menatap mark yang tengah berjongkok masih membalutkan perban

"Kenapa kak? Kan kita pulang nya 2 hari lagi?"

"Aku khawatir pada kaki mu, seperti nya ini terkilir, sebaiknya kau ke rumah sakit setibanya disana. Mungkin bersama keluarga mu, kau tak akan takut pada dokter"

"Lalu bagaimana kerjaan disini, aku baru sampai?" tanya naomi, gadis itu memang berharap ingin segera pulang, bukan! Lebih tepat nya pergi dan lari dari sini agar tak bertemu dengan dua manusia itu lagi tapi dia tak mungkin meninggal kan senior nya sendiri untuk bekerja disini

"Aku saja yang ngerjain, lagian gak terlalu berat" mark menatap naomi  "Gimana? Aku belikan tiket pesawat nya?"

"Tapi aku beneran ga enak sama kakak" cicitnya

"Tak apa, aku sudah biasa bekerja individu, kalau gitu aku akan pesan tiketnya ya" naomi mengangguk pelan

"Maaf" lirih naomi yang langsung membuat mark tersenyum tipis mengacak pucuk kepala gadis itu

"dasar" seru mark

****

Setelah di berikan tiket oleh mark, Naomi kembali ke kamar dengan sedikit pincang karna kaki nya sedikit terkilir. Ia mengambil koper lalu segera berjalan kearea lobi untuk ceck out

"mau kemana?" tanya areum yang tiba-tiba sudah ada di depan pintu masuk. Naomi sedikit terlonjak merasa kaget

"ni anak sejak kapan ada disini?" naomi merutuki nasib sial nya

"aku akan pulang!" areum mengernyit melihat koper yang gadis itu tenteng

"Bukannya kau baru tiba disini kemarin?"

"Aku akan menggunakan penerbangan malam hari, meskipun banyak waktu untuk menjawab pertanyaan mu tapi aku tak ingin menjawab apapun!!"

"Apa aku berbuat salah pada mu?"

"Tidak!! Akulah yang salah telah datang kemari!!"

"Menurut mu?" naomi menaikan alisnya satu menatap tajam pada gadis yang terlihat menarik sudut bibirnya.

"damn!! Apa maksud gerakan nya itu? Dia senang karna aku marah? Senang karna aku akan pulang?"

"Baiklah..kalau itu mau mu!" areum memberi jalan pada naomi, yang sedetik kemudian naomi menyeret kembali kopernya berlalu dari hadapan areum

Sweet Escape [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang