Chapter 1

1K 118 3
                                    


Happy Reading guys.....

"Aku punya keluarga, tetapi bagaikan tak punya keluarga..."

~Yuki Syifanya Aulia~
_______________________________________

Waktu fajar telah datang. Senandung adzan berkumandang, menyerukan Kebesaran Allah SWT. Gadis bernama Yuki Syifanya Aulia ini pun, telah siap melaksanakan shalat shubuh. Sebelum melaksanakan shalat, Yuki nama panggilannya, segera menuju kamar ayah dan kakaknya untuk melaksanakan shalat shubuh berjama'ah.

"Kak... bangun kak kita shalat shubuh dulu yuk...". Ucap Yuki sambil mengetok pintu kamar kakak nya.

"Apa sih lo!!! Ganggu orang tidur aja...!! Beriiissiiikkk tau nggak!!!". Jawab kakak Yuki ketika sudah membuka pintu kamarnya.

"Kak... kita shalat shubuh berjama'ah yuk... Habis shalat, kakak tidur lagi...". Ucap Yuki dengan suara yang lembut.

"Apaan sih lo!! Kalau mau shalat, ya shalat aja sana!! Gak usah ngajak-ngajak gue!!". Ucap kakak Yuki dengan kesal.

"Tapi kan shalat itu wajib kak, apalagi kalau dikerjakan secara berjama'ah, nanti pahalanya lebih besar kak". Ujar Yuki sambil tersenyum.

"Arrrrggghhh.... Anak pembawa sial!! Kalau mau ceramah tuh di masjid sana!! Gak usah ceramah di depan gue!! Gue mau tidur. Awass aja kalau lo ganggu gue tidur lagi, lo terima akibatnya!!!!". Jawab kakaknya dengan marah kepada Yuki.

"Tapi kak... ka..."

BRAKKK

Belum sempat Yuki melanjutkan perkataannya, kakaknya sudah menutup pintu kamarnya dengan keras. Yuki hanya bisa menghela napas. Selalu saja seperti ini, ketika Yuki mengajak kakaknya untuk shalat berjama'ah, kakaknya selalu tidak mau. Bukan karena kakaknya tidak menjalankan shalat 5 waktunya, tetapi sang kakak tidak mau shalat bersama Yuki. Karena kakaknya sangat membenci Yuki.

Yuki adalah anak bungsu dari pasangan Dony Irawan dan Almh. Rita Irawan. Ya, Ibu Yuki telah meninggal. Tepatnya meninggal ketika melahirkan Yuki. Sejak saat itu ayah dan kakaknya, Kimberly Putri Irawan sangat membenci Yuki. Mereka menganggap bahwa karena melahirkan Yuki, sang Ibu meninggal. Bahkan sejak lahirpun Yuki tidak pernah merasakan kehangatan keluarganya. Sejak kecil Yuki dirawat oleh Bi Tuti, pembantu di rumah keluarga Irawan.

Bahkan, bi Tuti lah yang memberi nama Yuki dengan Yuki Syifanya Aulia. Ayah Dony tidak mau memberi nama Yuki, dan Ayah Dony tidak mau menyertakan marga Irawan dibelakang nama Yuki. Yuki pun sudah menganggap bi Tuti seperti Ibu kandungnya. Walaupun sikap ayah dan kakaknya sangat buruk kepada Yuki, tetapi Yuki tidak pernah membenci ayah dan kakaknya. Yuki merupakan gadis yang ceria dan selalu bisa memotivasi teman-temannya jika ada yang curhat kepada Yuki tentang masalah yang dialami mereka. Teman-Teman Yuki menganggap Yuki adalah teman yang paling tepat untuk berbagi keluh kesah mereka. Mereka mengira hidup Yuki sangat sempurna memiliki keluarga yang kaya dan baik, tanpa tau seperti apa rapuhnya Yuki. Yuki selalu bisa menyembunyikan beban hidupnya dengan tawa palsunya. Bahkan sang sahabat, yang notabene nya sudah bersahabat selama 8 tahun pun tidak mengetahui bahwa Yuki sangatlah rapuh. Yuki hanya akan menumpahkan segala keluh kesahnya didepan pusaran makam sang Ibu. Bi Tuti yang mengetahui Yuki sangat terpuruk pun hanya dapat selalu memberi semangat untuk Yuki. Bi Tuti selalu bilang bahwa suatu saat kebahagiaan akan datang pada Yuki.

CAN I ENJOY MY LIFE? (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang