chapter 8

253 8 0
                                    

Bantu aku membencimu
Ku terlalu mencintaimu
Dirimu begitu berarti untukku

Now playing: selepas kau pergi - la Luna.

****

Beberapa hari ini Alvita maupun Najwa selalu melihat Kanesa murung dan melamun seperti tidak memiliki semangat hidup.

Seperti hari ini Alvita dan Najwa mendapati Kanesa sedang melamun di dalam kelas.

"Hey ngelamun aja lo, hati hati kesambet loh" ujar Alvita menepuk bahu kanan Kanesa.

Kanesa tersadar dari lamunannya. "Eh kalian udah datang"

"Lo kenapa sih, cerita dong sama kita" ucap Alvita sedikit menggeser kursinya mendekati Kanesa.

"Gue gapapa, cuma ngga enak badan aja kok" dusta Kanesa.

"Lo bisa bohongin orang lain tapi lo ngga bisa bohongin kita nes" Alvita menatap mata Kanesa lekat.

"Iya nes, lo kalo ada apa apa cerita dong sama gue dan Alvita jangan dipendam sendiri" ujar Najwa ikut menggeserkan kursinya mendekati Kanesa.

"Apa jangan jangan lo galau gini karena Naufal mau nikah?" Tanya Najwa.

Kanesa terdiam. Diam nya Kanesa sudah memberi jawaban untuk Alvita dan Najwa.

"Nes, lo mau sampai kapan kaya gini. Naufal aja udah ngga perduli sama lo, udah lah lupain aja" ucap Alvita.

"Gue udah berusaha buat ngelupain dia vit, tapi susah" Kanesa menghela nafas panjang.

"Apanya sih yang susah, lo udah ngikutin apa yang gue bilang belum?" Tanya Alvita, ia sempat memberikan saran kepada Kanesa agar menyibukkan diri.

"Udah, tapi ya lo bayangin aja dia datang ke rumah gue terus ngomong nyesel doang dan ngasihin undangan pernikahannya. Gimana ngga sakit hati coba" Kanesa mendesis sebal mengingat kejadian beberapa hari kemarin.

"Yaelah susah sih ngomong sama orang yang lagi ngegalau-in laki laki brengsek kaya Naufal" celetuk najwa membuat Kanesa memutar bola matanya malas.

Takk

"Aww sakit vit" Najwa mengelus dahi nya yang disentil Alvita.

"Makanya kalo mau ngomong saring dulu yang benar biar ga nyakitin hati orang, kebiasaan deh lo. Masih mending ngga gue jahit tuh mulut" geram Alvita menatap Najwa tajam.

Najwa mengerucutkan bibirnya mendengar ucapan Alvita, "jahat banget sih"

Alvita mendengus mendengar nada manja Najwa yang menyebalkan.

Sedangkan Kanesa hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah kedua sahabatnya ini.

Dddrrrtt dddrrrtt

Kanesa mengambil handphone nya yang bergetar bertanda ada telepon masuk.

"Assalamualaikum bun, ada apa" ternyata bundanya lah yang menelpon Kanesa.

"Waalaikumsalam, hari ini kamu pulang jam berapa?" Tanya Riana diseberang sana.

"Hmm, sekitar jam 4 kayanya" jawab Kanesa sembari melihat jam tangannya.

Captain, I Love You! [HIATUS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang