chapter 11

89 3 0
                                    

Setelah selesai acara, Kanesa masuk ke dalam kamar hotel. Sedangkan Alex masih mengobrol dengan rekan rekan nya.

Kanesa melepas satu persatu aksesorisnya, setelah itu ia membersihkan makeup di wajahnya.
Ia melihat pintu terbuka, Alex masuk ke dalam kamar.

Suasana hening, tidak ada yang mau memulai pembicaraan. Sampai akhirnya Kanesa membalikkan tubuhnya menghadap Alex yang sedang duduk disamping ranjang.

"Gue mau kita cerai" ucap Kanesa tiba tiba.

Alex yang mendengarnya pun terkejut, "kita baru saja menikah, belum ada 24 jam dan kamu meminta cerai"

"Denger ya, dari awal gue tidak menginginkan pernikahan ini. Kalo seandainya lo gak nerima perjodohan nya, gue gak akan ada di sini" ucap Kanesa.

"Lalu kenapa kamu menerima perjodohan ini dan meminta mempercepat pernikahan kita?" Tanya Alex dengan lembut. Ia berusaha untuk tenang dan sabar menghadapi Kanesa.

Kanesa terdiam tak tau harus menjawab apa, karena tidak mungkin ia menceritakan alasan yang sebenarnya.

"Ya.... Karena paksaan dari keluarga. Lagian kalo gue gak dipaksa, mana mau gue nikah sama orang yang gak gue ketahui asal usul nya" jawab Kanesa, ia tak sepenuhnya berbohong itu salah satu alasan Kanesa menerima perjodohan ini.

Alex menghela nafas panjang,
"Aku tidak akan pernah menceraikan mu apapun masalahnya sekalipun itu adalah masalah besar. Aku akan menunggu kamu untuk menerima kehadiranku didalam kehidupan mu"

"Lo keras kepala banget yah, pokoknya gue mau cerai" bentak Kanesa dengan keras sembari masuk ke dalam kamar mandi.

Alex memejamkan matanya merasakan kepalanya yang pening. Ia harus lebih extra sabar lagi menghadapi Kanesa.

Sekitar 30 menit Kanesa keluar dari kamar mandi. Kini giliran Alex yang membersihkan dirinya.
Setelah memakai pakaiannya, Kanesa naik ke ranjang dan menarik selimut nya.

Tak lama Alex keluar kamar mandi dengan rambut yang masih basah. Saat Alex akan naik ke ranjang juga, Kanesa menahannya.

"Mau apa lo, jangan coba coba buat satu ranjang sama gue. Lo tidur disitu" Kanesa menunjuk sofa yang tidak terlalu besar.

Alex mengikuti arah tunjukan Kanesa,
"Tapi..." Ucapan Alex terpotong.

"Gak ada tapi tapian yah, sekarang turun dan tidur disitu. Gue gak sudi satu ranjang sama lo" Kanesa membalikkan badannya membelakangi Alex.

Alex mengalah, ia mengambil bantal lalu tertidur di sofa. Tak butuh waktu lama mereka terlelap.

****

Keesokan harinya, mereka sudah siap untuk pulang ke rumah. Usai membereskan barang-barang, mereka turun ke bawah dan menunggu jemputan.

Saat jemputan tiba, mereka langsung masuk ke dalam mobil dan supir pun menancapkan pedal gas menuju kediaman Kanesa.

Sesampainya dirumah, Kanesa melihat keluarganya di depan rumah untuk menyambut kedatangan mereka. Ia mendekati kedua orang tuanya, mencium tangan ayahnya lalu beralih memeluk sang bunda diikuti oleh Alex yang juga mencium tangan mertuanya.

"Akhirnya kalian datang juga, yaudah kita masuk yu biar mang Didin yang membawa koper kalian" ajak Riana yang sudah masuk bersama Kanesa diikuti oleh Alex dan Haykal.

****

Segini dulu ya guys, nanti aku lanjut lagi. Mohon maaf kalo ada typo atau yang lainnya, sebisa mungkin aku perbaiki;)

Stay healthy, stay safe and stay home;)

Happy reading!

Captain, I Love You! [HIATUS!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang