The Last

156 22 4
                                    

Baca pelan-pelan ya kawan..

-

Kamu...
Yang pertama menyita perhatianku
Membuatku terkagum akan suaramu
Membuatku terkikik geli melihat tingkah konyolmu

Kamu...
Yang telah mengisi hari-hariku
Membuatku semangat dalam keadaan apapun
Membuatku tersenyum saat aku terpuruk

Kamu...
Yang selalu berhasil membangun harapan baru dalam hidupku
Memberikan angin segar saat keadaan mencekikku
Memberiku semangat untuk terus melanjutkan hidupku

Kamu...
Yang membuatku mengerti bagaimana dunia bekerja terhadap takdir
Menyelamatkanku saat dunia seolah menenggelamkanku
Mendekapku saat jurang kehancuran hampir melahapku

Kamu...
Yang sudah menjadi satu-satunya sandaranku
Menjadi penenang saat pikiranku kalut
Menjadi pendengar setia kisah hidupku yang seolah mengkhianatiku

Kamu...
Yang tiba-tiba pergi dari hidupku
Memilih untuk pergi lebih dulu tanpaku
Membuatku limbung karena kehilangan sandaran

Kamu...
Yang memutuskan untuk terlepas dari dunia yang seolah mencekikmu tanpaku
Meninggalkan sejuta luka yang sulit diobati
Membuatku kembali tertelan oleh keadaan

Kamu...
Yang selalu kurindukan
Bintangku yang begitu terang di atas sana
Suatu saat aku akan menyusulmu

Kamu...
Yang selalu mengisi setiap halaman buku harianku
Aku akan berhenti menulis tentangmu
Aku akan berhenti menaburkan garam pada lukaku

Kamu...
Yang akan selalu indah dalam hatiku
Berbahagialah dengan pilihanmu
Aku akan menemuimu jika Tuhan mengizinkan

Terima kasih atas kehadiranmu dalam hidupku, bintangku. Namamu akan selalu tertanam dalam hatiku.

---

Aku menghapus titik air mata yang jatuh di kedua pipiku sembari menutup buku harianku. Sesak di dada yang terasa familiar kembali menyergap. Aku menangkup wajahku dengan kedua tangan, lalu mebiarkan isakan-isakan kecil mulai lolos dari celah bibirku.

Aku sudah membuat keputusan. Aku akan berhenti menulis tentang dirinya dalam buku harianku.

Aku percaya akan takdir. Tidak, aku tidak berharap ada seorang pangeran berkuda yang akan datang padaku kelak. Namun aku mengerti, aku tidak akan pernah bisa menentang takdir.

Aku akan membiarkan hidupku mengarungi samudera kehidupan yang seolah tak bertepi ini, karena aku sudah kehilangan sandaran. Sampai kapan? Entah, mungkin aku akan membiarkan diriku perlahan karam di tengah samudera karena lelah berlayar tanpa bersandar.

Aku hanya akan membawa kenangan manis yang ia tinggalkan dalam hatiku. Ya, aku akan selalu membawanya dalam perjalananku mengarungi samudera kehidupan ini.

Dan ini, menjadi tulisan terakhirku tentang dirinya.


◀️END▶️

Really the end?

Him -KJH- |One Shot Stories| {✔️}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang