Kalo ada yang punya lagunya, play sambil baca pelan-pelan ya sayang 😘
Kalo gapunya? Download atau play mulmed aja ya beb 💕
Ben - You 🎵
---
Entah sudah berapa kali aku terbangun dengan napas tersengal seperti ini karena sebuah mimpi. Mimpi yang seperti sebuah kebohongan yang begitu manis.
Aku mengusap kasar wajahku dengan kedua tangan dan mendapati wajahku yang basah. Mimpi yang masih tentang seseorang yang sama, mimpi tentangnya. Aku pikir mungkin aku sudah benar-benar gila.
Aku mengatur napas, sembari berusaha mengingat kembali mimpi yang baru saja kualami. Ah, aku ingat. Aku tengah duduk di tengah padang rumput yang begitu luas, langit yang begitu cerah dengan semilir angin yang menenangkan.
Aku terdiam di sana, seolah tengah menunggu seseorang. Dan benar, seroang pria tegap datang menghampiriku. Ya, pria itu. Aku ingat bagaimana lidahku menjadi kelu saat ia tepat di hadapanku. Ia melemparkan senyum padaku, lalu beringsut duduk tepat di sebelahku.
Tidak ada percakapan di antara kami. Hanya aku yang tak mampu berkata-kata walaupun aku memiliki cukup banyak hal untuk dikatakan, dan dirinya yang sibuk menatap lurus ke depan sambil sesekali tersenyum kepadaku.
Hening.
Itu yang kuingat. Di tengah hamparan padang rumput yang begitu luas itu, hanya terdengar suara rumput yang saling bergesekan karena angin yang menerpanya. Aku tidak mampu untuk sekedar balas menatapnya.
Senyumnya, seolah memberitahuku bahwa ia sudah jauh lebih bahagia sekarang. Senyum yang seolah memerintahku untuk berhenti menenggelamkan diriku sendiri dalam kubangan masa lalu, dan melanjutkan langkahku.
Dadaku terasa kian sesak. Senyum itu, senyum itu yang selalu kurindukan. Aku meremat bajuku, dengan napas yang mulai tercekat. Tanpa kusadari, airmata sudah membanjiri sudut mataku. Aku terisak sambil memukul dadaku karena sesak yang menyiksa.
Ia menoleh padaku, lalu menarikku ke dalam dekapannya. Mengusap lembut kepalalu, sembari sesekali mengecupnya. Aku menengadah untuk menatap wajahnya. Ia masih tersenyum kepadaku. Senyum yang begitu tenang dan hangat. Rasa hangat yang menjalar, membuatku perlahan berhenti menangis.
Ia masih setia menepuk lembut bahuku, berusaha membuatku tenang. Semua terasa begitu damai, hingga aku memejamkan mata dan terbangun di kamarku.
Aku mengerti, sangat mengerti. Sudah ratusan kali aku mengatakan hal ini, tapi aku akan mengulanginya.
Aku. Hanya. Butuh. Waktu.
Aku hanya memiliki dirinya sebagai satu-satunya orang yang kucintai. Tanpa ragu, tanpa henti. Tak apa jika aku menangis sendirian di beberapa waktu. Asalkan ia masih dalam jangkauanku.
Namun semua sudah sirna dengan diriku yang masih belum bisa bangkit hingga saat ini. Bodoh. Aku merutuki diriku yang begitu bodoh. Ya, kutuk aku karena hal itu.
Tapi, inilah aku. Meski aku tak bisa meraihnya, meski aku tak bisa memeluknya, aku hanya akan selalu menyimpannya jauh di dalam hatiku.
aku bahkan tidak bisa kembali ke waktu sebelum aku mencintaimu.
seperti itu aku jatuh padamu.◀️END▶️
2 Chapter lagi bener-bener end ya guys...
Kecup hangat,
Jellyyzzz 💋
KAMU SEDANG MEMBACA
Him -KJH- |One Shot Stories| {✔️}
Fanfiction[COMPLETED] It's not about me who couldn't letting go of him. It's about.. Something i used to do to remember him, deep down in my heart. I loved him, and will always love him.