Flashback

658 60 34
                                    

Annyeong!
Author balik lagi!!!
Ada yang nungguin ga? Gada ya? Yauda
Hehe..

Tadinya, author mau publish chapter ini tanggal 18 kemarin. Yup, tepat sebulan setelah kepergiannya.. Tapi, ini otak gamau di ajak kerja sama hmz..

Yauda, author gamau banyak cincong. Cekidot weh lah hehe.. Enjoy!

🌹🌹🌹

Rintik hujan kembali membasahi bumi kala awan tidak lagi sanggup menampung uap air yang dibawanya. Membawa kesedihan, ataupun kebahagiaan bagi orang-orang yang menikmatinya.

Aku hanya bisa termenung di sini. Duduk di meja kafe dekat jendela, ditemani secangkir coklat panas. Menatap kosong jalanan yang mulai sepi karena hujan menjadi lebih lebat dari sebelumnya.

Rintik hujan ini, seolah membawa kembali memori indah yang masih tercetak jelas di benakku.

Aku tersenyum kala kenangan-kenangan indah -bersama nya- kembali berputar di dalam kepalaku.

Membuatku seakan terhisap oleh lubang waktu.

Aku memejamkan mataku, membiarkan diriku terlempar jauh kedalam lubang kenangan yang kugali sendiri.

"Oppa, cepatlah! Hujannya mulai deras!" Aku menoleh ke arahnya dan menghentikan langkahku di depan pintu kafe.

"Sabar, sayang. Pelan-pelan saja jalannya. Ini licin, kau bisa terjatuh eoh?" Ucapnya sambil menyusul langkahku, lalu membukakan pintu kafe untukku.

Aku tersenyum saat mengingat hal itu. Hatiku yang menghangat karena perhatian kecil yang ia berikan untukku.

"Apa kau sibuk, oppa?" tanyaku dengan suara serak khas orang yang sedang sakit saat menelfon nya.

"Hm, aku akan latihan vokal dan dance untuk konser kami beberapa minggu lagi. Ada apa, sayang?" Suaranya sangat lembut, aku suka.

"Ah benar, aku lupa. Maaf jika aku mengganggumu, oppa. Aku hanya ingin mendengar suaramu." Hey, ayolah. Kenapa suaraku terdengar sangat aneh.

"Ada apa dengan suaramu? Apa kau sedang sakit?" Gawat, kenapa kekasihku ini sangat peka, eoh?

Him -KJH- |One Shot Stories| {✔️}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang