Only Then

206 28 3
                                    

Aku menghabiskan waktu di dalam kamarku beberapa hari ini dengan duduk bersandar pada headboard ranjangku, memetik gitarku tertatih seraya memperhatikan layar ponselku yang menampilkan kunci gitar untuk pemula. Ya, aku sedang belajar bermain gitar. Cukup sulit, tapi aku terus mencobanya hingga kurasa jari-jari tanganku mulai kebas.

"Hah," kuhela napas dan memutuskan untuk istirahat sebentar. "Oppa, kau melihatku dari sana 'kan? Aku mulai belajar gitar sesuai keinginanmu, hingga jari-jari tanganku sakit seperti ini, huhu." rengekku pada udara kosong.

"Untungnya, aku memiliki tutor yang begitu baik, yaitu Ayahku. Ayahku begitu sabar mengajariku bermain gitar. Ayahku sangat baik memainkan alat musik, kau tahu itu 'kan?"

"Seandainya.. seandainya kau masih di sini, kau pasti akan mengajariku juga. Ah, tidak. Kurasa kau akan menertawakanku hingga puas karena aku terus merengek seperti ini. Cih, dasar kejam." lagi, hanya kata seandainya yang meluncur bebas dari kedua belah bibirku. Kutuk aku yang terus menyalahkan takdir.

"Oppa, Shinee mulai bangkit. Mereka sudah melakukan comeback dengan album baru mereka. Kau tahu? Mereka tidak melupakanmu. Mereka menyelipkan dirimu secara tersirat dalam album mereka."

Ah, sepertinya aku sudah gila karena terus berbicara sendiri. "Oppa, seharusnya aku tidak melakukan ini, bukan? Terus menyalahkan keadaan padahal itu sudah menjadi keputusanmu."

"Aku... Aku hanya merindukanmu. Selalu merindukanmu," aku menatap udara kosong di sampingku seolah ada seseorang yang sedang kutatap. "Aku selalu berharap bahwa semua ini hanya mimpi. Suatu saat aku akan terbangun dan mendapati dirimu yang tengah berbaring di sampingku dan menatapku teduh." aku tersenyum sendu menatap udara kosong.

"Bodoh, itu tidak mungkin terjadi. Dasar bodoh." aku menggelengkan kepalaku kuat seraya merutuki perkataanku barusan.

"Oppa, aku juga akan bangkit, jangan khawatirkan aku. Dan juga, aku akan selalu membawa namamu di dalam hati dan pikiranku. Hanya ada satu nama yang terkunci rapat dalam hatiku. Ya, namamu, Oppa." aku menghela napas panjang seraya memejamkan kedua mataku. Senyumku mengembang kala bayangan wajahnya yang tersenyum cerah kepadaku menghampiri imajinasiku.

When I get too tired that I can't even walk,
When that time comes,
Only then i can stop thinking about you,
Only then i can stop loving you,
Kim Jonghyun.

◀️END▶️

Annyeong reader-nim~ adakah yang masih baca work abal ini? Gada ya? Yauda :'
Pendek ya?
Telat update ya?
Mian..

Authornya ngedrop gais.. Biasa, bengek gegara kecapean ngalor ngidul pas lebaran.
Btw, selamat hari raya idul fitri bagi yang merayakan 💚💚💚. Taqaballah minna waminkum, maapin author kalo ada salah ketik atau nyinggung perasaan kalian

Keep healthy yeorobun~
#tebar thr

Salam ketupat,
jellyyzzz

Him -KJH- |One Shot Stories| {✔️}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang