Tok tok tok
suara ketukan pintu bergema diruangan besar itu.
"Tuan muda,nyonya menyuruh saya untuk membangunkan anda agar anda tidak terlambat kesekolah"
ucap pelayan rumah itu dari depan pintu
Tok tok tok
"tuan?"
"Eunghhh....ahhh nhee,aku sudah bangun"Balas jihoon,lalu mengucek matanya pelan,berusaha menyesuaikan penglihatannya dengan cahaya.
"Baiklah,tuan.saya permisi"
ucap sang pelayan lalu berjalan meninggalkan kamar mewah itu.jihoon mendudukkan tubuhnya,
mata nya setengah terbuka.Pagi ini,matahari menampilkan wujudnya dalam kehangatan dari cahaya nya,
membuat berbagai macam kicauan hadir diluar sana,
Dan membiarkan embun pagi membasahi dedaunan.Jihoon menoleh kearah jendela kamarnya sekilas, lalu mulai bangkit berdiri dan berniat untuk membersihkan diri dan bersiap-siap untuk sekolah
.
tap tap tap tap
"eoh?jihoon-ah ayo sarapan sayang"ucap nyonya park -park baekhyun- tatkala dirinya menyadari kehadiran jihoon dari suara langkah kaki nya yg bergema dimansion mewah itu.
jihoon mengangguk dan berjalan menghampiri meja makan berukuran besar itu.
Nyonya park tersenyum manis kearah sang anak yg mendudukkan dirinya di kursi.
"emmm...eomma"panggil jihoon,sambil menoleh kesana-kemari
"wae?"
"Dimana app-"
"Makanlah"sela nyonya park,membuat jihoon tak bisa lagi berkutik untuk melanjutkan pertanyaannya.
"N-ne"jawab jihoon dan seketika itu pula suasana meja makan menjadi sangat sepi dan hening.
tidak ada yg ingin berbicara ataupun memulainya,mereka fokus pada pemikiran masing-masing,
membuat makanan berkelas seperti itupun tampak tak berasa dilidah mereka."Aku sudah selesai,aku akan berangkat sekolah"ucap jihoon lalu menghampiri nyonya park dan mengecup sebelah pipinya.
nyonya park tersenyum dan mengusap rambut jihoon yg sehalus bayi itu.
"Hati-hati"
jihoon mengangguk dan mulai berjalan keluar menuju mobilnya yg sudah siap didepan pintu mansion tersebut.
"Ahjussi,ayo berangkat"ucap jihoon,saat itu pula mobil itu berangkat menuju sekolag.
.
Brak
"A-aku minta m-maaf hiks...hiks aku tidak akan melakuk-"
Bugh
Tamparan diwajah itu seketika membuat siswa bername-tag kwon hyeop itu terkulai lemas.
"Yo,daniel"panggil seorang pemuda yg memiliki tiga mole berbentuk segitiga diwajahnya.
"apa?"ucap daniel dingin dan terkesan malas.
"kenapa lagi kau hah?menghajar orang lagi"tanya seongwoo,pemuda itu.
"emmm well-...karena dia tadi menubruk bahu ku?"ucap daniel dengan nada seolah bertanya atau bisa dibilang mengejek.
"oh my god!kau menghajarnya hanya karena dia menubruk bahu mu yg bahkan lebih besar dari ukuran kepalanya?"ucap seseorang lelaki berwajah blasteran dengan ekspresi terkejut,
padahal ini adalah hal yg biasa bagi daniel--Dan satu sekolah pun tahu tentang hal itu.
kau macam-macam dengannya,kau mati
sebuah kalimat yg sudah sangat terkenal dan tercantum disekolah elite itu.
"Samuel"panggil daniel,membuat atensi samuel beralih kearah pemuda berbahu lebar itu
"wae?"tanya samuel
"Bereskan sialan ini"ucap daniel,lalu pergi darisana diikuti seongwoo dan meninggalkan samuel dengan murid yg tergeletak dilantai itu disana.
"Bajingan"ucap samuel pelan
"ahh eomma....kenapa harus aku yg mengurus murid ini?"keluh samuel.
Langkah kaki jihoon berjalan pelan,
kepalanya yg menunduk hanya melihat kearah sepatunya.hal ini sudah biasa,
jihoon yg pendiam dan lebih suka menyendiri.ingin sekali rasanya memiliki teman untuk berbicara,jalan bersama dan menghabiskan waktu selalu bersama.
tapi,itu hanya angan-angan harapan saja bagi jihoon untuk saat ini.
entah dilain waktu.
Mungkin lebih baik
Semoga
Tbc
votement juseyo~
Kisseu😍😚
KAMU SEDANG MEMBACA
Hyung? [NIELWINK](END)
FanfictionJihoon, pemuda rapuh itu sudah tak sanggup lagi menghadapi kehidupan. sampai dirinya terpaksa dipertemukan dengan Daniel yang sama sekali tak menerimanya. lalu, apakah semuanya akan berubah atau sebaliknya? #BXB #yaoi #NoIncest rank: [291118] #5 pea...