Hyung? [NIELWINK](END)

17

"Jihoon,selamat berlibur"ucap seorang perempuan kearah Jihoon yang sibuk membereskan buku-bukunya
"Hng,kau juga"ucap Jihoon dengan bahasa jepangnya,kemudian perempuan itu berlalu pergi.

Ini sudah saatnya untuk semua murid-murid merasakan liburan musim dingin.
Natal,malam tahun baru. Ahhh Jihoon sekarang merasa senang karena bisa merasakan hal itu kembali.

Kaki nya menuntun nya menyusuri jalanan kota Tokyo yang ramai seperti biasa,
Jihoon mengedarkan pandangannya berusaha mencari-cari pedagang makanan pinggiran karena ia merasa sedikit lapar sekarang.

Pemuda mungil itu menemukan satu dan ia mulai tertarik dengan apa yang di jual bibi itu. Jihoon berjalan mendekat, sedikit mengantri dan akhirnya ia pada gilirannya.

"Tolong korroke-nya satu porsi"Jihoon dan bahsa jepangnya.

Tak berselang lama pesanan pemuda itu selesai.
Jihoon kembali melanjutkan perjalanannya menyusuri jalanan kota Tokyo yang mulai menggelap. Tokyo sangat indah saat dimalam hari.

Pemuda mungil itu terus berjalan,
Meski ia sudah sedikit lama disini,tapi ia selalu kagum bagaimana indahnya tempat ia tinggal sekarang ini.

"Kau bisa kan mencari keberadaannya lagi?aku tidak yakin dapat menemukannya dengan mudah di kota tokyo yang sebesar ini"ucap Daniel pada sambungan teleponnya,pemuda itu sedikit mengeluh dan terkadang membentak.

Daniel terus saja berbicara pada seseorang di ponselnya, dengan kakinya yang terus melangkah kemana saja tanpa arah.

"Baiklah tapi kumohon kau-"dan pada akhirnya ucapan pemuda Kang itu terhenti

"Daniel?kang daniel?kau masih disitu-"

Brak

Panggilan itu berakhir dengan Daniel yang menjatuhkan ponselnya, obsidiannya terkejut saat netra nya bertemu dengan seseorang yang selama ini ia cari.

Jihoon tercekat,Daniel didepannya dan ia tak bisa bergerak. Semua saraf nya terasa kaku, wajah itu yang selalu mengganggu pikirannya kini berada dalam nyatanya.
Dan Jihoon-

Menyukainya.

Lamat keduanya bertatapan dengan salju yang mulai turun sebagai jarak diantara keduanya.
Dari tempat ia berdiri, Daniel dapat melihat tatapan nanar dari pemuda mungil itu, begitupula Jihoon, rasanya sesak melihat obsidian Daniel yang tampak menyedihkan.

Tidak.Jihoon sadar mereka berdua sama-sama menyedihkan dan tersakiti.
Lupakan masa lalu,agar aku dapat mencintaimu.

Daniel melangkah perlahan kearah Jihoon yang tak bergeming,langkah demi langkah Daniel mulai mendekat kearah Jihoon yang tampak menahan air matanya.

Hingga jarak diantara keduanya hanyalah sebatas hembusan nafas.
"H-hyung..."lirih Jihoon dan suara menahan tangisnya

Grep

Daniel memeluknya dan Jihoon menyambutnya, pemuda mungil itu menangis dalam dekapan pemuda Kang itu.
Udara dingin hari ini terasa hangat saat ia berada didalam pelukan Daniel.

"Hiks hiks kenapa hikss"isak Jihoon sambil memukul-mukul dada Daniel yang terus mengucapkan maaf kepadanya.

"Maafkan aku Jihoon maafkan aku"ucap Daniel terus menerus "kenapa lama sekali hikss kenapa hiks"isak Jihoon.
Keduanya tidak perduli apabila sekarang keduanya menjadi pusat perhatian orang-orang yang berlalu lalang.

Daniel melonggarkan dekapannya,
Kemudian menatap kearah obsidian Jihoon yang tampak memerah dan berair.
Pemuda mungil itu juga menatap kearah Daniel sehingga obsidian keduanya bertemu.

Cup

Daniel melakukannya,menyalurkan rasa rindunya kepada pemuda mungil dihadapannya. Ciuman itu berlangsung lama tanpa ada lumatan ataupun pergerakan,
Hanya bersatu saling memberitahu bila keduanya saling mencintai.

Jihoon melepas ciuman yang berlangsung lama itu,menghirup udara lebih banyak karena paru-parunya mulai kekurangan udara.

Keduanya lamat bersitatap,dengan nafas yang masih terengah-engah.
"Daniel"panggil Jihoon "a-ada apa?"

Jihoon menunduk,enggan menatap kearah Daniel yang menunggu nya berbicara "apa kita setelah ini akan berpisah?"tanya Jihoon.
Daniel tersenyum kecil kemudian mengangkat dagu Jihoon agar pemuda mungil itu menatap kearahnya.

"Tidak lagi"

Tbc

Nah kan udah ketemu yessss
Gimana?
Rencana sih mau end dichap 20

Votement juseyo
Kisseu😘