10

2.1K 248 16
                                    

FLASHBACK P.2
------------------------------------------------------

"Apa masih sakit?"tanya Yoojin dengan Jihoon yang berada dipunggungnya.

kedua tangannya dengan sungguh menahan beban dari tubuh jihoon yang ekhem berisi.

"Masih sedikit sakit"Jawab Jihoon pelan dengan kedua tangan yang mengalung di leher Yoojin yang sedang tersenyum kecil itu.

Langkahnya terus melangkah,dengan tangannya sesekali mengangkat tubuh Jihoon yang kadang merosot turun.

"Lewat mana lagi?"Tanya Yoojin

"Belok kanan, Sunbae. rumahku yg disana itu"ucap Jihoon dengan tangan kanannya yang menunjuk kearah rumahnya.

"Ternyata arah rumah kita sama"

Yoojin mempercepat langkahnya menuju rumah Jihoon.
hingga tinggal berjarak beberapa meter darisana.

"Sunbae, bisa menurunkan ku disini-"

"Aku antar kau sampai kedalam"Sela Yoojin

"Tapi-..."

"Tak apa"

Jihoon menunduk dengan senyuman malunya yang tertutup dibelakang leher Yoojin.

Kaki jenjang itu melangkah lebih dalam dipekarangan rumah itu.

Ting Tong

Telunjuk Pemuda mungil itu menekan tombol bel itu,
sekitar beberapa lama akhirnya terdengar langkah yang terdengar begitu tergesa didalam sana.

"sebentar"Suara seorang wanita dibalik pintu kayu itu.

Ceklek

Pintu itu terbuka,
wanita yang awalnya tersenyum itu berubah terkejut karena ada sang putra yang kembali datang.

"Omo!ada apa denganmu eoh?"Kejut Nyonya Park

"lebih baik kita bawa Jihoon kedalam dulu,Bibi"saran Yoojin dan langsung diangguki oleh Nyonya Park.

Yoojin mendudukkan tubuh Jihoon diSofa ruang tamu itu dan kemudian berdiri dengan sedikit merenggangkan tubuhnya.

Jihoon memandang kearah Yoojin yang masih merenggangkan tubuhnya itu.

"Maaf karena merepotkanmu, Sunbae"Ucap Jihoon

Yoojin menghentikan aktivitasnya dan menatap Jihoon kikuk

"eh,tidak-tidak kau tidak sama sekali merepotkan"Ucap Yoojin

"Emm...karena ku, kau jadi terlambat kesekolah"Ucap Jihoon

"Mungkin hari ini aku bolos saja hehe"Cengir Yoojin hingga kedua mata tajam itu menyipit manis

"Nah,ini obat nya"Ucap Nyonya Park yang baru saja kembali dari dapur untuk mengambil obat merah untuk Jihoon.

"Emm,bibi.sepertinya saya harus pergi"Ucap Yoojin pelan

"Waeyo?apa kau tak mau sarapan dulu?"Tawar Nyonya Park dan dibalasi gelengan oleh Yoojin.

"Tidak perlu Bibi, mungkin dilain waktu saja"Ucap Yoojin

Nyonya Park tersenyum dan mengangguk

"Baiklah,hati-hati dijalan kalau begitu"Ucap Nyonya Park dan Yoojin pun membungkuk pelan kearah wanita itu lalu berjalan kearah pintu dan pergi dari rumah itu tergesa.

"Manis"monolog nya pelan dengan senyuman terpatri dibibir tipis miliknya.

.

Blam

"Huhhhh PARK JIHOONNNN ADA APA DENGANMU?"teriak Seongwoo saat dirinya sudah didalam kamar Jihoon yang sedang menatap kesal kearahnya.

"Yak!kenapa kau tak sekolah eoh?bukannya tadi kau bersamaku?"Tanya Seongwoo namun ucapannya diacuhkan oleh Jihoon yang tampak sibuk dengan komik miliknya.

"YAK Park Jihoon,kenapa kau mengacuhkanku eoh?"Tanya Seongwoo lagi dan untuk kesekian kalinya,dirinya diacuhkan kembali.

"Berisik"Ucap Jihoon kesal lalu mulai merebahkan tubuhnya dan membelakangi Seongwoo yang menggaruk kepalanya bingung.

Seongwoo mengetuk-ngetuk dagunya dengan jarinya,tampak berpikir mencari cara untuk membuat Jihoon tidak mengacuhkannya.

"Sebenarnya, kalau kau bilang kau sakit,aku akan belikan makanan untukmu tapi....kau malah mengacuhkanku,yasudah tidak jadi sajalah"Ucap Seongwoo

"ANDWAEEEEEE,AKU MAUUUU"teriak Jihoon segera,membuat Seongwoo tersenyum jahil kearahnya.

.

4 bulan kemudian

"emm Park Jihoon,aku tahu ini gila tapi-...aku menyukaimu. maukah kau jadi pacarku"

Jihoon membeku,tangannya yang sekarang digenggam itu menjadi kaku dengan ekspresi wajahnya yang tak terbaca.

"Aku-..."

.

"YAK!ONG SEONGWOO!!!!"Teriak Jihoon

Seongwoo yang sedang menikmati es krim miliknya pun mendelik kesal kearah Jihoon yang sekarang dengan tanpa dosa merebut es krim miliknya dan memakannya dengan wajah yang terbilang santai dan tenang.

"Ada apa eoh?"Tanya Seongwoo kesal

"Hehehe,ada yang ingin kukatakan"Ucap Jihoob

Seongwoo menatap Jihoon serius,sekarang dirinya penasaran dengan apa yang akan Jihoon katakan.











"Aku dan Yoojin sunbae berpacaran"Ucap Jihoon dengan wajah senangnya ditambah senyum manisnya yang begitu bersinar terpatri dihadapan Seongwoo yang membeku kaku.

Lidah pemuda dengan tiga mole diwajahnya itu terasa kelu,
tak dapat berbicara dengan pikiran yang berkecamuk.

Haruskah dirinya memberi selamat?

"O-oh,Selamat kalau begitu.akhirnya perasaanmu-...Terbalaskan"Ucap Seongwoo dengan Senyum palsunya,
padahal hatinya hancur dalam kepingan hangat yang hampir dingin sekarang ini.

"Aku sangat senang,nanti aku akan mentraktirmu untuk merayakannya,call?"

Seongwoo terdiam,tampak berpikir sejenak



"call"





Tbc

Alurnya terlalu cepat atau lambat?

Konflik nya next chap

votement juseyo~
kisseu😚

Hyung? [NIELWINK](END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang