Terimakasih sudah meluangkan waktu membaca cerita saya.....
Efeknya tak separah saat Ayahnya mengumumkan akan menikahi Suga,tapi Hanbin tetap shock. Apa yang semalam ia lakukan dengan Bobby bisa dibilang cukup gila--- untuk ukuran manusia normal macam Hanbin.
Hanbin tak habis pikir bagaimana bisa Bobby dengan mudahnya menawar sekumpulan gadis yang di kumpulkan dalam sebuah kurungan besi,gadis-gadis manis yang Hanbin tafsir umurnya masih belia. Dan tentu saja mereka memenangkan pelelangan. Bobby bilang ia akan mengirim gadis-gadis itu ke meksiko. Gila!! Bahkan Bobby bilang sudah mendapatkan purchase order dari bos mafia di sana jauh-jauh hari sebelumnya. Hebat,masalah begini ada purchasing order-nya pula.
Hanbin bertanya-tanya bagaimana nasib para gadis-gadis itu selanjutnya. Tapi Bobby hanya bilang mereka akan menjadi hiburan menarik bagi para kolega bandar mafia besar di meksiko. Gilanya lagi ia melakukan semua itu atas nama Hanbin,memakai uang yang katanya milik Hanbin. Sebuah kartu berwarna hitam yang menyelesaikan segala macam billing transaksi mereka. Hebat!! Hanbin saja tak tahu kalau ia pernah punya benda semacam itu. Isi dompetnya hanya tak lebih dan tak kurang dari 500.000 won. Padahal ia anak orang kaya.
Dan bukan itu saja,seolah belum cukup menyapu bersih sisi kemanusiaan dalam diri Hanbin mereka melanjutkan penawaran dengan membeli organ tubuh manusia. Jantung. Yang dikata organ paling vital,dan harganya yang tak masuk di akal. Mereka membelinya dengan sistem pre-order. Itu berarti setelah deal dengan penjual maka akan ada satu nyawa yang melayang setelahnya demi mendapatkan barang yang dipesan,itupun bukan dari sembarang orang. Suga yang pernah cerita perihal ini pada Hanbin. Sekarang ia percaya apa yang dimaksud dengan kelam dunia Ayahnya memang benar-benar kelam.
Kata Bobby itu hanya sebagian dari apa yang akan di ajarkanya. Malam itu Hanbin terjun langsung ke lapangan secara perdana,nantinya akan ada hal-hal lain yang bisa ditunjukkan oleh Bobby padanya. Kalau boleh jujur ,Hanbin rasa ia sudah cukup gila mengingat apa yang mereka lakukan semalam.
"Kau serius soal jantung itu?" Tanya Hanbin.
Ia berbaring di ranjang. Kepalanya pusing dan mendadak mual membayangkan ia sudah melakukan transaksi organ dalam manusia,masih belum pulih dari rasa shock-nya. Sementara Bobby yang mendadak menjadi penghuni tambahan rumah ini berkat perintah Suga menduduki kursi gaming yang dengan sesuka hatinya ditaruh di kamar hanbin bersamaan dengan seperangkat pc gaming hanya menaggapi dengan santai.
"Tentu saja. Kau tahu berapa uang yang kita dapatkan dari si pembeli? Mereka orang kaya,bukan hanya satu tapi dua. Beruntung Suga hyung bisa mengontak mereka dengan cepat. Ini tangkapam yang besar." jelas Bobby santai masih berkutat pada game yang sedang dimainkannya.
Ya customer mereka kali ini adalah sepasang pengusaha kaya yang anak kembarnya mengalami gangguan pada Jantung mereka,membutuhkan donor jantung secepatnya dan Bobby menawarkan solusi menarik dengan bayaran yang menarik pula.
"Gila." desah Hanbin. "Kalau mereka butuh mengapa tak berikan saja secara percuma,bayangkan saja mereka sangat membutuhkan donor jantung itu."
Bobby tertawa. "Kita sedang berbisnis,dude. Bukan berkerja sosial."
Benar juga. Tapi bagaimanapun sisi kemanusiaan dalam diri Hanbin masih belum bisa menerima mereka melakukan hal semacam itu. Menjual Jantung seperti menjual kacang rebus saja.
"Bobby...."
"Ya?" Tanpa mengalihkan mata dari layar PC Bobby menjawab.
"Apa Suga hyung orang jahat? Sudah berapa lama kau mengenalnya?"
Bobby mem-pause gamenya dan mengalihkan atensinya pada Hanbin,alisnya mengerut mendengar pertanyaan Hanbin.
"Jahat?" ulang Bobby. "Tergantung. Semua itu tergantung bagaimana kau menilainya, bila di matamu ia baik maka ia baik,bila kau menganggapnya jahat maka ia jahat. Suga adalah apa yang kau pikirkan tentangnya. Dia adalah segalanya,segalanya adalah dia."
Hanbin mengrenyit bingung. "Maksudnya?"
"Ck! Jahat tidaknya sih tergantung bagaimana kau menilainya. Dan ya,aku memgenalnya sejak aku masih kecil. Kami cukup dekat." jawab Bobby.
Suga.....ah entahlah,bagi Hanbin sendiri ia bisa menjadi iblis yang sempurna dan terkadang bak malaikat yang menjaganya. Jahat atau baik. Benar kata Bobby,itu tergantung dari bagaimana ia menilainya.
"Ah,apa dia punya pacar?." pertanyaan itu tiba-tiba terlintas di benak Hanbin. Dan memdapat reaksi tawa yang cukup kencang dari Bobby.
"Pacar? Oh yang benar saja. Iblis itu mencintai dirinya sendiri,kau tahu. Dia tak akan mau repot-repot terlibat dengan hal semacam itu."
Ya ada benarnya juga. Mana mungkin pria dingin semacam suga memikirkan masalah cinta-cintaan. Meski akan menikahi ayahnya sekalipun,Hanbin bisa menjamin tak ada campur tangan cinta di dalamnya. Semua murni ambisi dan bisnis. Suga kan mata duitan.
"Kau harus berhati-hati pada perasaanmu. Jangan terlibat terlalu dalam. Aku hanya mengingatkan." Kata Bobby sebelum kembali fokus pada layar PCnya.
Belum sempat Hanbin bertanya lebih lanjut,deru suara gerbang utama terbuka membuyarkan lamunannya.Buru-buru ia berlari ke arah jendela dan mengintip siapa yang datang.
"HOLLY MOLLY!!!!" pekik Hanbin kaget. Berlari keluar kamar dan ia bisa mendengar langkah Bobby yang mengikutinya keluar karena penasaran.
Hanbin menuruni tangga dengan tergesa,berlari keluar dan memdapati sebuah mobil Aston martin vanquish berwarna abu metalik terparkir di halaman rumah.
"MOBILKU!!!!" jerit Hanbin.
Itu adalah mobilnya. Hadiah ulang tahun ke duapuluhnya. Mobil pertama kesayangan Hanbin. Harganya lumayan dan kini kondisinya menyedihkan sekali. Beberapa bagian badan mobil penyok berat,terdapat banyak baret dimana-mana,kaca-kacanya pecah,sebagian kaca dan badan mobil terdapat bekas lubang peluru. Banyak. Tak terhitung berapa lubang yang tercipta disana akibat berondongan peluru.
Suga keluar dari belakang kemudi,membanting pintu mobil keras keras dan menatap sengit.
"Kau bilang aman,Bangsat!! Heckler koch hampir melubangi tubuhku." Amuk Suga pada Bobby,melempar sebuah laras panjang yang segera ditangkap dengan gesit oleh Bobby.
Hanbin menoleh pada Bobby yang sedang nyengir tanpa dosa. Padahal beberapa detik yang lalu jantung Hanbin hanpir copot. Takut-takut ia yang di semprot oleh Suga. Suga kalau marah lebih menyeramkan dari valak dikali sejuta. Kali ini ia memutuskan memgikhlaskan saja mobilnya. Meski ia penasaran juga bagaimana mobil keaayanganya bisa mendapatkan banyak luka seperti itu.
Suga membuka bagasi mobil dan menarik sesuatu dari dalamnya. Suara bedebum terdengar dan yang lebih mengejutkan lagi itu adalah manusia,ditarik keluar hingga terjatuh di lantai beton.
"Bawa dia masuk!!" titah Suga.Dan hanbin tak punya pilihan lain selain menurutinya.
Tapi ia masih bisa mendengar gerutuan Bobby di belakangnya.
"Yang penting kan dia bisa kembali dengan selamat kan?"
Dengan bantuan Bobby Hanbin mengangkat sosok tadi. Syukurlah masih berupa manusia bukan mayat. Ia tak tahu bagaimana caranya Suga membawa pulang sosok menyedihkan yang penuh luka ini. Yang jelas Suga pasti punya maksud membawanya kemari dan Hanbin harus segera membawanya ke dalam rumah sebelum kena omel Suga.
TBC
Membosankan kah? Ah biarlah,aku lagi suka sama tema-tema killer atau Mafia AU. Seperti ff ku yang judulnya The Fate. Vibe-nya mirip2 itu sih.haha....
Tinggalkan jejak ya!!
xoxo
Kak anu
KAMU SEDANG MEMBACA
Lies in the dark (Hanbin x Yoongi version)
FanfictionHanbin tak akan pernah bisa membenci Yoongi. yaoi boy x boy crack pair bts x ikon rate T menjurus M