7.Please...

541 98 15
                                    

Aku akan tetap berusaha menuangkan semua imajinasi dalam pikiranku meskipun terdengar tak masuk akal bahkan membosankan.

Hope you guys enjoy it.....












(Hanbin P.O.V)


I'm waiting...
I'm praying...
Realized,start hating....

-Breath_Breaking Benjamin-









Keadaan tak berangsur membaik. Maksudku segalanya; entah mulai kapan aku menaruh simpati pada kerajaan bisnis ayahku yang akhir-akhir ini mulai kacau. Kalian tahu kan kalau aku tak pernah sedikitpun tertarik pada hal semacam itu meski Bobby mengajarkan padaku semuanya. Aku hanya mengikuti tanpa menaruh minat. Seperti saat kau makan spageti padahal yang kau sukai itu burger. Kalian harus tetap memakannya agar perut kalian tidak lapar,ya seperti itulah. Hanya sekedarnya saja. Kalau bukan karena Suga aku tak akan melakukannya.

Suga mengatakan saingan bisnis ayahku mulai terang-terangan menyerangnya. Ayahku mampu menanganinya,ia adalah seorang jenius yang hebat,apalagi dengan Suga di sisinya tentu saja itu lebih bagus lagi. Tapi tetap saja,semuanya tak berjalan mulus dan kami memerima beberapa teror ya menganggu.

Kalian tahu apa yang lebih buruk lagi? Ya...Ayahku akhirnya menikahi Suga. Tidak secara resmi pada umumnya,maksudku seperti kebanyakan orang yang memgikat janji suci di altar juga acara pernikahan yang mewah dan meriah. Percayalah kalau Ayahku lebih dari sekedar mampu melakukanya. Tapi yang mereka lakukan hanya pergi ke gereja berdua dan mengadakan perjamuan khusus yang dihadiri kolega-kolega Ayahku (Yang tersisa).

Mungkin hanya aku yang berpikir bahwa ide itu buruk. Karena jujur saja sampai detik ini aku masih belum bisa menggeser posisi Suga di hatiku sebagai seseorang yang ku anggap spesial. Aku belum siap menerima kenyataan bahwa ia akan lebih memilih Ayahku dan mengubah statusnya menjadi Ibu tiriku. Agak geli menyebutnya ibu,terlebih Suga itu laki-laki. Tapi percayalah tak ada laki-laki yang manisnya melebihi apa yang patut wanita terima kecuali untuk Suga.

Yang tak kumengerti adalah fakta bahwa Suga tak pernah menyukai Ayahku,Suga hanyalah bawahan yang haus akan perhatian juga kekuasaan. Itulah kesimpulan yang bisa kutarik dari semua perlakuanya pada Ayahku,sayangnya ayahku terlalu bodoh untuk memyadarinya. Dan yang ayahku tak ketahui lagi adalah fakta bahwa istrinya tetap menghangatkan ranjang putranya sendiri tanpa sepengetahuan Ayahku.

Itulah bagian yang paling tak kupahami. Suga adalah manusia yang tak tertebak. Menyelami isi hatinya bahkan pikiranya sama saja dengan menyelami palung paling dalam di dunia. Kau akan mati penasaran sebelum memcapai dasarnya. Bahkan Bobby yang sudah menjadi temanya selama bertahun-tahun tak membantu sama sekali. Tak ada yang bisa dikatakanya selain 'Suga adalah apa yang kau pikirkan.'

Apa dia mencintaiku? Aku tak yakin. Karena Suga tak pernah mengatakannya sekalipun selama ini. Mungkin Suga benar,dia tak butuh cinta. Apalagi dari remaja konyol sepertiku.

"Kau baik-baik saja?"

Aku sangat mengenali suara itu. Jam-jam seperti ini ia terbiasa mengunjungiku setelah menghabiskan waktunya di kamar ayahku. Dan jujur saja aku tak mau membayangkan apa yang mereka lakukan disana,terlalu pahit. Dan seperti saat ini ia menemuiku hanya untuk sekedar menyapa atau mengetahui apa yang sedang kulakukan.

Mungkin ayahku memintanya. Sebagai ibu tiri,ayahku pasti ingin Suga ikut memantau kegiatan anaknya ini. Hanya itu yang terpikir olehku.

"Menurutmu?" tanyaku sinis. Menghisap rokok elektrik pemberian Bobby,dia bilang aku harus terlihat badass sebagai seorang mafia. Meski menurutku ini lebih mirip keracunan knalpot daripada keren. Tapi aku suka sensasinya. Lebih ringan daripada rokok tembakau yang biasa di hisap Suga. "Ada apa?."

Lies in the dark (Hanbin x Yoongi version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang