김남준과 어린 시절

5K 480 126
                                    

YUHU, BUAT ARMY yang menyempatkan diri membaca cerita AMOR FATI pasti lagi nunggu updateannya ya? Tapi sayangnya Amor Fati hanya update antara hari jumat/minggu atau bisa keduanya. Jadi karena aku memang punya projek selingan yaitu That Hidden Fate tentang Kim Namjoon. Karena siapasih leader kita ini? Tanpa dia BTS gak ada guys!

Bacanya wajib dengan VOTMENT, kuy!

Karena semua pembaca tau, apa yang harus di lakukan untuk mengapresasi karya orang lain.

Karena semua pembaca tau, apa yang harus di lakukan untuk mengapresasi karya orang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Recommendation song :
BTS - Young Forever

Diusianya yang baru beranjak 7 tahun, Kim Namjoon tanpa sengaja melihat dan menemukan sesuatu hal yang seharusnya tidak pantas dilihat bagi anak seumurannya.

Saat itu untuk pertama kalinya, Namjoon mengakses internet melalui laptop milik ayahnya. Lalu ia menemukan iklan yang menyita perhatiannya saat membuka websitenya.

Karena penasaran Namjoon mencoba untuk membuka iklan aneh yang muncul disetiap layar website. Pada akhirnya Namjoon menonton sesuatu yang seharusnya memang tidak ia lihat untuk anak seumurannya.

Namjoon yang polos dibuat penasaran dengan apa yang ia lihat, dan ia pergi untuk menanyakannya secara langsung kepada ayahnya.

Tetapi bukannya mendapatkan jawaban yang sesuai untuknya, Namjoon justru mendapat bentakan dan tamparan dari ayahnya.

Namjoon kini hanya bisa menangis memegangi pipinya yang membekas merah karena tamparan tadi, tapi saat Namjoon tidak mengerti mengapa ayahnya langsung menampar pipinya.

Jika saat itu Namjoon telah melakukan kesalahan, maka selayaknya orang tua yang baik Ayahnya akan memberikan nasehat untuk Namjoon, agar ia tidak melakukan kesalahan lagi.

Namun, pemikiran ayahnya jauh berbeda dengan yang Namjoon inginkan. Karena hari ini untuk pertama kalinya, Namjoon melihat ayahnya bertindak kasar serta mengucapkan kalimat tidak pantas yang ditujukan untuknya.

"Aku tidak mengerti dengan sesuatu yang benar-benar membuat ayah semarah ini padaku. Bahkan untuk pertanyaan kecilku, ayah justru memberikan hadiah yang melukaiku wajahku. Lalu perkataan yang keluar dari mulut ayah tentang aku,sangat membuatku sakit," Ucap Namjoon dengan penuh penekanan, "kalau memang, ayah membenciku hari ini. Aku akan menerima kebencian serta rasa sakit ini."

Setelah mendengar ucapan dari Namjoon, sang ayah mendadak mendapat serangan yang sangat menyakitkan di sekitar area dadanya.

Beberapa hari setelah kejadian itu, ayah Namjoon divonis mengidap stroke dan sekarang hanya sang ibu yang bisa mencari nafkah untuk membiayai kehidupan mereka.

Karena ekonomi yang mulai menurun, ibunya terpaksa mengambil keputusan untuk memindahkan Namjoon ke Jepang untuk melanjutkan pendidikan setelah lulus SD. Dan Namjoon akan tinggal bersama pamannya yang tak lain adalah adik dari ibunya.

❄️

Sebenarnya jika ditanya apakah aku bahagia dengan kehidupanku ini, maka aku akan menjawab tidak. Semenjak aku menyimpan dendam pada ayah karena waktu itu, aku merasa bahagia tidak pernah singgah di dalam hidupku.

Apalagi sekarang, aku terpaksa harus tinggal dengan paman yang sifat dan perlakuannya jauh lebih buruk dari ayah. Kurasa ayah berkata benar tentang aku yang telah tersesat.

Bagaimana tidak, sekarang aku merasa kalau hidupku sudah tersesat karena kelamnya dunia, minuman keras sudah sering kutenggak. Padahal mulanya, aku tidak punya keinginan untuk meminum sake. Yang memang telah jadi minuman khas di Jepang dan sebagai tambahan bumbu untu pembuatan makanan yang biasa di komsumsi oleh orang jepang.

Waktu itu aku mencoba meminum sake karena paksaan dari pamanku. Jika saja ia tidak memasukkan minuman itu secara langsung ke dalam mulutku, aku pasti tidak akan ketagihan dengan rasa serta efeknya.

Adapun perlakuan buruk pamanku yang lain, ia jelas tidak memperlakukanku sebagai keponakannya, melainkan seperti budaknya. Ia sering sekali memukuliku menggunakan ikat pinggangnya, jika aku melawan maka serpihan botol kaca, akan dia sodorkan pada lenganku.Yang terparah adalah saat ia menyuruhku untuk menjadi pemuas hasratnya. Entah disuruh untuk menanggalkan pakaian atau memintaku untuk melakukan sesuatu yang tujuannya untuk membuat dirinya senang. Tapi aku tidak akan menurut, aku selalu menolaknya, meski harus berakhir dengan siksaan.

Sekaraan aku sudah mampu untuk menghindari siksaan itu dengan mencari permainan yang menyenangkan di luar rumah. Aku terus berusaha bergaul dengan beberapa anak laki-laki yang usianua tak jauh berbeda dariku, dan juga tinggal di lingkungan yang sama denganku.

Didepan mereka, aku akan selalu mencoba tampil bahagia, meski pada kenyataan hal itu jauh berbeda dari apa yang kurasakan. Walaupun banyak luka yang harus kutanggung di dalam hatiku, tapi saat berada diantara mereka, aku selalu merasa bisa menyembunyikan lukaku dengan tawa.

Sekarang umurku sudah berusia 14 tahun. Sebentar lagi aku akan dinyatakan lulus dari SMA. Hanya dengan menghabiskan waktu kurang lebih 9 tahun untuk bersekolah, karena memang sejak awal aku selalu masuk di kelas akselerasi.Tapi, kepintaran itu tidak terlalu berguna untuk saat ini jadi aku tidak perlu membanggakannya. Yang kubutuhkan sekarang adalah kebahagiaan, karena sejujurnya aku belum tau apa arti sesungguhnya dari kebahagiaan.


"Kim Namjoon, coba kau lihat gadis itu. Apa kau mengenalnya?" ucap Yuki sahabat karibku

"Dia teman kelasku, kalau tidak salah namanya Rena, tapi aku tidak terlalu mengingat nama panjangnya."

"Ah kau ini, masa kau tidak menghafal nama teman kelasmu itu," ucap Yuki dengan tatapan menilai "Apa ingatan jangka panjangmu telah menghilang? Bahkan hari kelulusanmu itu belum dilaksanakan tapi mengapa begitu cepat kamu melupakan nama teman kelasmu sendiri. Seharusnya tidak seperti itu kawan, karena ia terlalu cantik untuk dilupakan."

Dengan cepat aku membalas pertanyaan dari Yuki, karena sebenarnya aku mengerti maksud dan tujuannya saat bertanya, "I dont know, aku tau apa yang kalian inginkan. Tapi jangan libatkan aku, aku hanya mampu memberitahukan kalian tentang namanya saja. Aku sama sekali tidak berminat untuk terlibat permasalahan dengan siapapun, karena masalahku sudah terlalu banyak."

Mendengar jawabanku, Yuki dan Oreki terkekeh "Lucu sekali kawan, biasanya kau yang paling bersemangat saat membahas tentang cewek cantik, dan bahkan kamu sering memberikan film terbaru kepada kami. Tapi mengapa untuk mempraktekannya secara langsung saja, kau tidak berani?"

"Entahlah, aku hanya tidak ingin terlibat masalah yang rumit lagi."

That Hidden FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang