Chapter 1 Min's Planning

2.9K 331 21
                                    


Seumur tiga tahun karirnya menjadi staff manajemen di perusahaan JM, Seungwan tak pernah sekalipun kehilangan fokusnya. Termasuk pada saat ia pertama kali diterima bekerja disini, termasuk pada saat pertama kalinya ia mempresentasikan laporan mengenai pemasukan perusahaan, ataupun ketika ia terpaksa menjadi sekretaris dadakan selama separuh tahun mendampingi bosnya yang super cerewet. Tak ada yang bisa mengganggu pikirannya. Otaknya yang cerdas, serta sikapnya yang cekatan berhasil membawa karir Seungwan lancar selancar kereta bawah tanah yang baru dibangun di kawasan kantornya kemarin.

Tapi tampaknya tidak untuk hari ini. Perempuan bersurai cokelat gelap itu tampak tidak nyaman, sekaligus tidak fokus di depan layar laptopnya. Beberapa kali mendecak karena kesalahan yang ia buat sendiri. Membuat, mau tak mau, keempat teman disekelilingnya mengerenyit heran.

"Onnie. Ada apa?" yang paling muda yang pertama kali bersuara. Yerim duduk di paling ujung ruangan besar itu, memanjangkan lehernya guna melihat Seungwan dengan pandangan lebih jelas lagi.

Seungwan mengalihkan pandangan dari layarnya, menyadari bahwa keempat temannya sedang melihatnya dengan penasaran. Ia nyengir kaku, "Aku pasti mengganggu ya?"

Yerim mengedikkan bahu, "Tidak. Hanya saja kau tidak seperti biasa." Kata Yerim.

"Sebentar lagi kau akan presentasi 'kan? Jangan lupa ada tamu klien dari Jepang." Joohyun mengingatkan.

Kedua kelopak mata Seungwan melebar-

"Kau lupa???" tanya Sooyoung tak percaya, sementara Seulgi menggelengkan kepalanya.

"Sungguh bukan Seungwan yang kukenal." Seulgi berkata.

Seungwan mengurut keningnya yang berdenyut sejak pagi tadi-tidak, sepertinya sejak malam tadi. Sejak ibunya menelponnya untuk kedua kalinya bahwa-

"Ayah memintaku untuk menemaninya pergi ke rumah besar keluarga Min." Seungwan akhirnya berkata pada keempat temannya.

Yerim hanya membulatkan mulutnya, Joohyun mengangguk paham, Sooyoung dan Seulgi bahkan tak bereaksi. Sepertinya itu bukan hal besar yang mereka anggap bisa mengganggu pekerjaan Seungwan.

Seungwan masih memperhatikan teman-temannya, yang mulai lagi sibuk dengan layar laptop mereka. Seungwan mengharapkan sebuah reaksi, setidaknya-

"Memangnya kenapa kalau kau menemani ayahmu kesana?" Joohyun yang bertanya.

Seungwan agak terkesiap dengan pertanyaan itu. Mengapa ia merasa tidak nyaman dengan rencana ayahnya nanti malam?

"Entahlah." Balas Seungwan bingung sendiri.

"Mereka pasti membicarakan uang pinjaman itu. Tidak ada yang perlu kau khawatirkan." Kata Sooyoung. Seulgi mengangguk menyetujui.

"Onnie tidak berpikir mengenai Min Yoongi 'kan?" tanya Yerim membuat Seungwan hampir tersedak salivanya sendiri.

"Mana mungkin-" bantah Seungwan.

Yerim hanya nyengir.

Seungwan tak mau membahas mengenai rencana ayahnya nanti sore lagi di hadapan teman-temannya. Ia lupa jika ia menyinggung mengenai itu, teman-temannya tak mungkin tidak menyinggung tentang Min Yoongi. Sepanjang siang itu ia hanya berusaha lebih keras lagi di depan laptop dan mengabaikan rencana ayahnya untuk mengajaknya ke rumah keluarga Min. Tapi tampaknya Seungwan tak berhasil. Seungwan masih saja merasa khawatir dan tidak fokus dengan pekerjaannya. Ia bahkan menyerahkan presentasinya sendiri ke Kang Seulgi karena ia meyakini dirinya bahwa ia tak akan mampu membawa presentasi dengan baik, apalagi akan ada klien penting yang datang ke rapat hari ini. Seungwan tak mau mengambil risiko.

Ten Million DollarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang