#17

675 60 0
                                    

Pada akhirnya, aku bisa menerima hal pahit yang dulu pernah kutangisi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Taehyung ada dihadapan Jisoo. Sekarang.

Ia melipatkan kedua tangannya dan meletakkannya didepan perutnya. Sambil melihat gaya pakaian yang Jisoo kenakan.

Jisoo diam. Layaknya anak kecil yang sudah tau akan dimarahi ayahnya karena berbuat nakal. Ia duduk ditepi ranjang.

"Apa yang membuatmu tak makan? Kau tau hal itu bisa membuatmu sakit? Kau tau jika ma--"

"Ya! Aku masih shock dengan kejadian orangtuaku, dan kau malah mengkritikku?" ucap Jisoo memutar bola matanya malas.

Taehyung datang dan membujuk Jisoo agar ia masuk kedalam kamarnya. Tanpa prediksi apapun, Jisoo memperbolehkan Taehyung masuk kedalam kamarnya. Sambil menyuapi Jisoo bubur buatan Jin, Taehyung bertanya sesekali.

"Sudah mendingan?" tanya Taehyung sambil mengaduk aduk bubur itu.

"Ya, Gomawo. Aku merasa lebih baik" ucap Jisoo. Taehyung memerhatikan sedikit sudut bibirnya, ada bekas bubur yang tertinggal disana.

Taehyung menunjuk-nunjuk bibirnya sendiri, "bibirmu Jisoo" ucap Taehyung.

Jisoo meraba-raba sudut bibirnya, lalu mencoba untuk membersihkannya. Namun tak ada hasilnya, bubur itu masih saja disudut bibir Jisoo.

Taehyung merasa gemas dengan bekas bubur itu tak kunjung bersih. Dengan cepat ia meraih tisu yang berada diatas meja, lalu membersihkan sudut bibir Jisoo dengan gerakan perlahan.

Jarak mereka sekarang sudah bisa dikatakan terlalu dekat. Jarak mereka sangat dekat, bahkan Jisoo bisa merasakan hembusan nafas yang keluar dari hidung Taehyung.

Jantung Jisoo sudah berdegup kencang dari tadi. Bahkan muka Jisoo sudah mulai memerah.

Perasaan apa ini?

Dengan cepat Jisoo mendorong bahu Taehyung agar menjauh. Taehyung menatap Jisoo kebingungan, kenapa Jisoo mendadak mendorongnya? Padahal dirinya sedang membersihkan sudut bibirnya.

"Aku ingin bertanya beberapa hal tentangmu" tanya Jisoo. Lalu tangannya bergerak mengibas-ngibas kearah mukanya, berharap muka merahnya meredam.

Taehyung mengerutkan keningnya. Mencoba membaca pikiran makhluk hidup didepannya ini.

"Silahkan" ucap Taehyung santai.

"Pertama," ucap Jisoo mengangkat jari telunjuknya menjadi angka satu.

"Kau pergi karena apa?"

Baiklah. Untuk yang satu ini Taehyung bisa toleransi karena Jisoo masih sakit.

"Aish.., kau ini. Aku pergi hanya untuk mengurus perusahaan ayahku"

"Hanya itu?" tanya Jisoo memastikan.

"Pernahkah aku berbohong?" tanya Taehyung.

"Entah, mungkin pernah tapi aku tak mengetahuinya" ucap Jisoo mengejek.

Taehyung merasa tersindir dengan perkataan Jisoo. Entah dirinya yang terlalu kebawa perasaan, atau memang benar Jisoo menyindirnya.

"Ya!"

Jisoo tertawa kecil. Melihat ekspresi Taehyung yang emosi karena digoda dirinya. Sementara Taehyung hanya tersenyum lega. Melihat manusia dihadapannya tertawa dengan sangat manis.

"Yang kedua," ucap Jisoo mengangkat jari tengahnya menjadi dua.

"Ini siapa?" tanya Jisoo sambil memperlihatkan sebuah tulisan di ponselnya.

He Is A Vampire | Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang