#16

695 61 0
                                    

Aku tak mengerti, mengapa penyesalan selalu datang terakhir?
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Alarm berbunyi keras menandakan pagi hari sudah datang menyambut dirinya ramah. Sinar matahari masuk dari cela gorden yang tak tertutup secara sempurna.

Jisoo membuka matanya perlahan. Walaupun hari ini hari libur, tak jarang ia harus tetap bangun pagi untuk membersihkan rumah.

Ia pergi keluar dari kamarnya, mencari keberadaan orangtuanya. Bertanya-tanya, apakah mereka sudah sampai rumah?

Jisoo melangkahkan kakinya dan mencari kedua orangtuanya didalam kamar. Tak terlihat seorangpun, atau satu koperpun yang terletak disana.

"Mereka belum pulang?" tanya dirinya sendiri. Menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Apakah mereka baik-baik saja?

"Mungkin mereka ada urusan mendadak" gumam dirinya. Lalu pergi kedapur mencari makanan untuk dijadikan sarapan.

Suara ketukan pintu berhasil membuat Jisoo terkejut. Dirinya yang sedang mengambil susu dikulkas, tak peduli akan hal itu. Ia memilih melanjutkan aktivitasnya sendiri.

Mungkin mereka baru sampai kerumah.

Tak lama lagi, terdengar ketukan pintu kembali. Namun ketukan ini terdengar lebih keras. Seperti orang yang ingin memberontak.

Tak tahan karena bisingnya suara ketukan itu, Jisoo memilih beranjak dari dapur dan membuka pintu tersebut tanpa memikirkan apapun.

"Ada hal apa? kau menganggu sarapan--"

"Ah! Mianhae, silahkan masuk" ucap Jisoo ramah. Ia tak tau bahwa ada beberapa polisi datang kerumahnya.

"Kami dari aparat kepolisian, apakah benar ini rumah dari Park YooJin?" tanya sang polisi pada Jisoo yang terlihat sedikit terkejut.

"Benar, saya anaknya. Ada apa ya?" tanya Jisoo penasaran. Firasatnya mengatakan ada hal yang tak baik akan terjadi. Ia segera menepis hal itu dari pikirannya. Mencoba berpikiran positif tentang kedua orangtuanya.

"Kami sebelumnya ingin mengucapkan duka cita pada orangtua anda--"

"Tunggu sebentar, maksudnya ini apa ya? Aku tak mengerti sungguh" tanya Jisoo yang masih bingung.

"Mereka.."

"Mereka? Memangnya, apa yang terjadi dengan orangtuaku?"

"..Ditemukan tak berdaya dipinggir jalan" ucap pak polisi melanjutkan kalimatnya.

"Hah?"

"Mungkin kalian salah rumah, tak mungkin orangtuaku--"

"Kami menemukan jasad mereka bersama kartu pengenal mereka" ucap pak polisi memberi tanda pengenal yang sudah berlumuran darah itu diatas meja.

"Tidak mungkin itu orangtuaku! Banyak di negara ini dengan nama Park Yoo Jin. Tidak mungkin hanya ayahku bernama Park Yoo Jin!"

"Kami menemukan mereka memegang sebuah kotak. Entah itu berisi apa, tapi diluar ada tertulis sebuah surat untuk Park Jisoo" ucap Jisoo menerima sebuah kotak kecil dari polisi.

Jisoo membuka perlahan kotak itu. Ia tak ingin merusak barang itu. Tangannya meraba sebuah boneka kecil dari kotak itu dan mengambil surat didalamnya.

For our lovely daughter, Park Jisoo
Maaf untuk semuanya ya.

Love 💖 Appa & Eomma

Jisoo memeluk surat itu erat-erat, beserta boneka itu. Ia tak menyangka bahwa orangtuanya bisa pergi secepat itu.

He Is A Vampire | Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang