#13

685 59 0
                                    

Entah mengapa hati ini berkata untuk diam dan memilih untuk jauh darimu
.
.
.
.
.

.
.
.
.

"Sampai kapan kau ambil cuti?"

"Ya setidaknya seminggu, paling lama 2 minggu"

"Arraseo, semoga urusanmu lancar ya"

"Gomawo, PD-Nim"

Kini terlihat senyum Taehyung merekah lebar karena dirinya sudah mendapatkan sebuah ijin dari Produsernya.

Setidaknya salah satu masalahnya selesai dan sekarang tinggal menyelesaikan masalah perusahaan ayahnya.

"Kau benar-benar akan pergi?" tanya Jimin yang menunggu Taehyung daritadi diluar.

Taehyung menghela nafas pelan. Sejujurnya ia benar-benar muak dengan hal ini. Senyumnya perlahan mulai pudar tak berbekas.

Sebelumnya, ayahnya sudah berjanji untuk tidak menganggunya walaupun dengan alasan tentang perusahaan.

Ayahnya sudah berjanji untuk merelakan dirinya menjadi seorang trainee. Tapi ayahnya terkejut ketika mendengar kabar bahwa anak sulungnya akan menjadi public figure.

Ayah Taehyung mengira dirinya hanya akan menjadi trainee, dan tidak akan terpilih menjadi salah satu public figure.

Sebelum itu, Taehyung hanya memberitahu ayahnya bahwa dia akan menjadi trainee untuk beberapa tahun kedepan.

Tetapi dirinya tertangkap berdusta kepada ayahnya. Karena terlihat dirinya tampil di TV debut sebagai anggota grup BTS.

Karena tidak kejujuran Taehyung pada ayahnya, ayahnya meminta satu hal padanya untuk memilih

"Kau pilih yang mana? Tetap berkarya di industri musik tetapi kau tidak akan menerima warisan perusahaan ini dan harus mengurus perusahaan jika ayah sakit, atau..."

"Berhenti berkarya dan ayah akan serahkan semua perusahaan ini padamu"

Ayahnya sudah gila.

Dia tetap bersikeras untuk tetap berkarya di industri musik. Dan alhasil, perusahaannya akan diwariskan pada orang lain.

"Tenang saja, aku tetap berkarya di industri musik. Tetapi aku benar-benar muak jika aku harus berurusan dengan perusahaan"

"Sekali lagi aku peringatkan ayah, jangan membuatku harus berurusan lagi dengan perusahaan!"

Taehyung benar-benar kesal dengan ayahnya. Permintaan yang dia minta dulu tidak diwujudkan seperti seharusnya.

Tapi ia masih menyadari bahwa ayahnya, membutuhkan seorang anak yang bisa diandalkan.

"Ya, aku harus menanggung resikonya" ucap Taehyung.

"Kau yakin? Bukankah kau sering bercerita padaku bahwa..."

"Jangan diungkit lagi" ucap Taehyung memotong pembicaraan Jimin. Taehyung tidak ingin mengingat lagi tentang ayahnya. Sekarang yang harus dia lakukan hanya pergi ke perusahaan ayahnya.

"Mianhae, bukan maksudku untuk membuatmu mengingat lagi"

"Tidak apa-apa, tapi bisakah kau mengantarku ke cafe? Ada hal yang ingin ku bicarakan pada seseorang"

"Apa? Cafe?"

"Aku akan mengantarmu" ucap Jimin.

***

He Is A Vampire | Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang