Sembilan🕊

3.1K 348 95
                                    

"Rosie. Kau harus tahu, Sehun benar-benar mencarimu kemana-mana. Ia bahkan memohon-mohon kepada ku dan siwon agar membantunya mencari dirimu," cerita Yoona yang membuat Rose tidak enak hati dengan lelaki itu.

"Ah begitukah? Maafkan aku," ucap Rose yang membuat Yoona tersenyum "tidak apa-apa, aku yang harusnya meminta maaf kepadamu karena adikku, kau diperlakukan tak adil begini," ucap Yoona sambil memegang kedua tangan perempuan berambut cokelat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ah begitukah? Maafkan aku," ucap Rose yang membuat Yoona tersenyum "tidak apa-apa, aku yang harusnya meminta maaf kepadamu karena adikku, kau diperlakukan tak adil begini," ucap Yoona sambil memegang kedua tangan perempuan berambut cokelat. Rose tersenyum "tidak apa-apa, kak. Sungguh."

"Apa aku tidak boleh memberi tahu Sehun kalau kau adik dari Irene dan kau datang ke rumah hari ini?" Rose mengangguk.

"Kenapa?"

Rose tersenyum "ada satu alasan yang hanya diketahui oleh aku, kak irene dan kak suho saja. Maaf kak."

Yoona mengangguk paham dan tersenyum "baiklah aku mengerti. But rosie, please come home sooner, he miss you so much." Rose terdiam sebentar lalu berbisik ke wanita itu "don't worry kak. I will come home, sooner. Yeah sooner."

Irene yang daritadi menatap drama ini dengan kebingungan segera berteriak frustasi "Rosie dan Nana jelaskan padaku!"

"Jadi begini-"

"Rose adalah teman serumah adikku yang paling bungsu, si Sehun. Nah mungkin beberapa minggu yang lalu, aku bertemu dengannya lalu kami berkenalan," sela Yoona.

 Nah mungkin beberapa minggu yang lalu, aku bertemu dengannya lalu kami berkenalan," sela Yoona

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"APA KAU PUNYA TEMAN SERUMAH SEORANG LELAKI TAMPAN?!"

Bruk!

Yoona menepuk dahinya "astaga, sahabatku yang satu ini aneh sekali," gumamnya sambil menatap Irene yang pingsan di sofa.

"Kak! Kak bangun!" Rose segera menepuk pipi Irene "aish, kakak lebay sekali," gumamnya sambil mencoba membangunkan kakaknya yang masih pingsan tersebut.

10 menit berlalu, Irene masih tak sadarkan diri. Melihat Rose yang sedang kelimpungan, wanita berusia tiga puluhan itu tersenyum karena mempunyai ide cemerlang.

 Melihat Rose yang sedang kelimpungan, wanita berusia tiga puluhan itu tersenyum karena mempunyai ide cemerlang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
He's my roommate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang