Sepuluh🕊

3.4K 313 93
                                    

Sejeong yang tadinya sedang bersama Eunwoo di kedai es krim segera melenguh kesal ketika Eunwoo tiba-tiba saja di telfon oleh pacarnya.

"Jeongie, maaf. Sowonie menelfonku dan memintaku agar menemaninya menjaga ibunya yang sedang sakit dan menginap di rumah sakit."

Sejeong mengernyit "kenapa ia memintamu menemaninya, sowon bisa saja sendiri kan?" Ucapnya "ibunya ingin bertemu denganku, katanya beliau rindu denganku."

Sejeong melenguh kesal ketika Eunwoo mengusap rambutnya. "Mari bertemu lain kali saja ya?"

Ia menatap punggung Eunwoo yang semakin menjauh dan terus menjauh. "Selalu saja begitu. Ya dahulukan pacarmu yang tersayang itu."

Sejujurnya Sejeong sudah lama memiliki rasa kepada sahabatnya itu, hanya saja ia tak berani mengungkapkan karena Eunwoo saat itu sudah berpacaran dengan Sowon. Hubungan mereka termasuk langgeng, hingga saat ini hubungan mereka sudah memasuki tahun ke lima.

"Oh how i wish that was me..." senandung perempuan itu sambil memakan es krimnya.

"Halo? Kursi ini ada orangnya tidak?"

Sejeong mendongakkan kepalanya, seorang lelaki sedang menatapnya sambil memegang es krim cone

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sejeong mendongakkan kepalanya, seorang lelaki sedang menatapnya sambil memegang es krim cone.

Perempuan itu menggelengkan kepalanya "tidak ada. Kau bisa duduk disitu.

Lelaki itu lalu duduk. "Saya Kim Doyoung, panggil saja Doyoung. Kamu?" Ucapnya.

Perempuan itu tersenyum tipis "marga kita sama. Sejeong."

🕊🕊🕊

Setelah berbelanja, Rose dan Sehun kembali ke apartment mereka. Rose duduk di sofa sementara Sehun menaruh belanjaan yang dibeli oleh mereka.

Sehun yang sudah selesai melakukan pekerjaannya lalu duduk di sofa sambil membawa sebuah kaleng beer ditangannya. Rose yang tadi sedang asik menonton tv segera mengalihkan fokusnya ke beer yang dipegang oleh lelaki yang berada di sebelahnya.

"Sehun..."

"Hm?"

"Tatap aku." Sehun segera menatap perempuan berambut cokelat itu "ada ap-" omongan Sehun terpotong karena Rose dengan segera mengambil kaleng beer ditangan Sehun dan beranjak dari sofa.

"Rose, kenapa kau ambil beer itu?"

Rose tidak memerdulikannya dan segera mengambil plastik sampah di laci dan pergi menuju dapur. Ketika perempuan itu membuka pintu kulkasnya, perempuan itu shock melihat isi kulkasnya.

"SEHUN KENAPA ISI KULKAS HAMPIR SETENGAHNYA ADALAH BEER?! KUBUANG! JANGAN PROTES."

Sehun mendesah pelan lalu merebahkan dirinya di sofa. Sementara, Rose membuang seluruh beer yang ada di kulkas.

He's my roommate ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang