Tentang Rindu : Bagian 3 "Kawan"

817 11 0
                                    

Kawan.

"Eh, maaf." Sebuah kalimat yang terucap dari bibir manis seorang gadis, mampu membangunkan Juna dari tidurnya pagi ini. Juna tersenyum sambil masih mengumpulkan nyawa. Ia beranjak ke dapur untuk mengambil segelas air. Saat dia tersadar, senyumannya terhenti. Ia berpikir bagaimana pertemuan seperti dalam sinetron ternyata bisa benar-benar membuat orang kikuk. Lalu ia tersenyum geli.

Siang terik mulai menusuk kedalam kulit, Arjuna berteduh di kedai kopi milik kawannya di daerah Saparua. Seorang pria muda berjanggut lebat dan memakai kacamata menghampiri Juna sambil membawa dua cangkir kopi. "Cape kan, nih ngopi." Sapa si pria berjanggut. Arjuna hanya mengangkat alis sambil menghela napas, karena belum ada panggilan dari lamaran-lamaran pekerjaan yang dia sempat ajukan beberapa waktu lalu. "Jun, kamu nganggur kan?" Tanya pemuda berjanggut itu. "Ngejek?" Sahut Juna. "Eeh, lain kitu. Aku mau minta bantuanmu jadi fotografer pernikahan untuk bulan depan. Aku sedikit keteteran nih. Hehe" Lanjut pemuda itu. Mengingat pemuda tersebut memiliki sebuah pekerjaan lain yaitu fotografer pernikahan, Juna mengangguk mengamini. Lagipula jadwalnya akhir-akhir ini hanya tiduran di atas kasur kapuknya, lebih baik membantu teman—pikir Juna. "Asik, gitu dong jadi kawan." Pria tersebut kegirangan sambil merangkul Juna."Nanti aku berikan kontaknya klienku ya!" Lanjutnya. Juna yang sedang meneguk kopi hitam miliknya hanya bisa mengacungkan jempol tanda setuju.

"Eh jun, ada yang tau kamu sudah pulang dan terus menanyakan kabarmu nih. Aku sampai capek balasnya." Ucap pria berjanggut itu. "Siapa, gung?" Dalam hatinya Juna berharap itu bukan seseorang yang pernah mencabik hatinya tempo hari. "Citra, memang kau kira siapa lagi?" Jawab Agung—pemilik kedai kopi berjanggut lebat berkacamata sahabat Juna. "Ah, biarkan saja." Ketus Juna, lalu ia meneguk kembali kopi hitamnya yang terasa semakin pahit itu.

Tentang RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang