"angin cukup arogan karena bisa menyentuhku sesukanya, dan ia tak pernah membiarkanku menyentuhnya"
Elysia mendatangi kantor polisi lagi dan bertanya tentang kecelakaan lain yang terjadi itu. Namun polisi tidak bisa memberikan sembarangan informasi itu terlebih lagi Elysia bukanlah siapa - siapa si korban. Akhirnya Elysia mendatangi lokasi itu dan bertanya pada beberapa pejalan kaki yang melewati jalan itu.
Hari pun beranjak malam, Elysia merasa lelah mencari informasi tentang kecelakaan disekitar tempat itu. Ia memutuskan untuk beristirahat disalah satu pedagang kaki lima yang baru saja membuka kedainya. Alih - alih beristirahat, akhirnya ia juga mengorek informasi mengenai kecelakaan itu dari pedagang itu.
Katanya kecelakaan itu disebabkan ban si pengendara motor itu meletus dan oleng lalu menabrak salah satu pedagang hotdog disana. Si pengendara itu dalam keadaan mabuk saat mengendarai motornya, dan sekarang pengendara motor itu telah dipenjarakan. Dan si korban, sekarang telah berjualan ditempat lain dekat danau.
Elysia pun pulang dengan tangan kosong, karena tidak ada kebenaran yang terungkap setelah usahanya hari ini.
Tidak bisa tidur, Elysia bangun ditengah malam, ia turun kelantai satu untuk mengambil minum dan mendengar suara tv dari ruang tengah. Elysia melihat ibunya tengah menonton tv sendiri, dan menghampiri ibunya.
"ibu, sedang apa?"
"menonton tv. Kenapa belum tidur?"
Elysia memeluk ibunya, "tidak bisa tidur"
"kenapa? Besok kan kau akan mulai kuliah"
"ibu.. Apa aku bukan orang baik?"
"hmn? Kenapa kau bilang seperti itu?"
"aku hanya merasa bingung. Aku merasa sedang dihukum sekarang"
"baik atau tidaknya seseorang bukanlah diri kita yang menilainya tapi Tuhan"
Elysia terdiam. Matanya menatap pantulan bayangannya diatas meja kaca didepannya.
"bahkan orang yang terlihat baik pun tidak sepenuhnya baik. Kebaikan yang sejati adalah sebuah ketulusan. Jika kau hidup lama, maka kau akan tahu bagaimana menilai ketulusan orang lain. Ibu berharap kau selalu dikelilingi orang - orang yang tulus disekitarmu"
Mendengar perkataan ibunya, rasanya ia ingin menangis. 'Jika kau hidup lama', kata - kata itu terasa menyesakkan bagi Elysia saat mendengarnya. Ia menghela nafasnya berat.
Lalu Elysia menenggelamkan kepalanya didada ibunya, ucapan ibu memang benar. Jadi bukankah terlalu egois jika kita sendiri merasa bahwa kita sudah menjadi orang baik selama kita hidup ?
nt_StagkT
=====Don't be silent reader, guys ! Leave your thumb & comment ya.. ya... yaaaaa..=====
bagi yang pernah baca part 'SATU SAKSI', ada nama karakter yang diubah, sebelumnya namanya Ryu, tapi sekarang jadi Qyu.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY FROM HEAVEN (300 DAYS)
FantasyElysia, si gadis polos yang harus mencari tahu dalang dibalik teror yang menghantuinya setelah ia terbangun dari koma. Hanya ada satu saksi yang melihat kecelakaannya sebelum ia koma. Pemuda itu bernama Qyu, seorang pemuda yang kelewat dingin, dan s...