"apa arti sebuah pesawat kertas bagimu? Jawabmu itu adalah pembawa pesan, pesan rahasia antara kita"
Elysia tak banyak bertanya saat Qyu menyuruhnya duduk di meja makan, kemudian ia menyalakan tv hingga seisi ruangan hanya di penuhi suara tv yang tak ditonton sama sekali oleh Elysia. Sesekali terdengar suara dentingan mangkuk dan gelas saat Qyu tengah menata meja dan menyajikan makan malam untuk mereka berdua.
Begitu selesai, Qyu langsung duduk didepan Elysia, ia memindahkan saluran yang menayangkan berita petang ke saluran olahraga baseball dan mengecilkan sedikit volumenya.
"makanlah" katanya sembari menatap Elysia sesaat
Elysia memegang sendoknya namun ia tak langsung memakan sup ayam jagung itu sampai Qyu benar - benar memakannya. Ia mencicipi sup itu sedikit, dan terkejut dengan rasanya yang enak, tak kalah dengan buatan ibunya.
"tujuanku kesini adalah untuk melihat bungkusan dari si pengirim album foto itu"
"tidak ada nama pengirim dikertas bungkusan itu"
Elysia terdiam, ia menatap Qyu, bukan itu maksudnya. Ia hanya ingin melihat bungkusan itu karena mungkin saja si pengirim meninggalkan petunjuk lain. Lagipula Qyu sudah memberitahunya bahwa tidak ada nama atau alamat si pengirim di bungkusan album foto itu saat memberikannya pada Elysia di kampus.
"kenapa kau mengajakku makan malam?"
"kalau tidak suka ya tidak usah ikut makan"
"bukan begitu"
"kau kan tidak menyukaiku"
"memangnya kau bisa membaca pikiranku sekarang?"
"tentu saja tidak bisa"
"kalau begitu bagaimana kau bisa berkata seperti itu?"
Elysia mendecak, "karena wajahmu selalu terlihat tidak nyaman setiap kali berbicara denganku, seperti terganggu olehku"
"bagus kalau kau tahu"
Elysia mendengus, jawaban ketus yang terlihat kelewat jujur itu benar - benar membuat Elysia ingin melemparkan mangkuk berisi sup ke wajah Qyu saat itu juga.
"pantas kau tidak punya teman, sikapmu menyebalkan"
"sepertinya kau mengenalku lebih baik dari orang - orang disekitarku"
DEG. Perkataan Qyu barusan lebih terdengar bahwa Elysia telah mencari tahu tentang Qyu tanpa sepengetahuannya.
Elysia mengernyit, ia tidak mengerti dengan pria didepannya bisa mengatakan semua hal - hal menyebalkan itu dengan wajah datar namun nada bicaranya terkesan sinis.
Selanjutnya hanya suara tv yang terdengar diantara keduanya. Keduanya lebih memilih diam dan tak mencari topik pembicaraan lain. Qyu tahu tujuan Elysia datang kerumahnya, namun ia terkesan mengulur waktu dengan jawaban serta sikapnya itu. Elysia yang sempat terbawa emosi pun memilih diam, ia menunggu suasana lebih sedikit mencair sebelum mengajukan pertanyaan lagi pada Qyu.
Tidak terasa Elysia pun menghabiskan makanannya, ia menawarkan diri untuk mencuci semua perlatan makan yag kotor. Qyu tidak menolak penawaran Elysia, bahkan malah menjawab, "sudah seharusnya begitu,kan" , jawaban yang menyebalkan.
Qyu meninggalkan Elysia sendiri di dapur, ia memilih menonton acara televisi diruang tengah. Elysia sebenarnya cukup kesal melihat Qyu yang duduk santai dengan kaki diatas meja dari dapur. Ia seperti pembantu rumah tangga sekarang, sedangkan Qyu adalah majikannya.
Usai mencuci piring, Elysia menghampiri Qyu, berdiri didepannya, "perlihatkan padaku bungkusan itu"
Qyu melirik Elysia lalu mendengus kesal, jelas sekali ia tidak suka dengan perintah Elysia. Ia langsung beranjak dari duduknya dan mengambil sesuatu dari laci kecil sebrang ruang tengah lalu kembali lagi dan memberikannya pada Elysia.
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY FROM HEAVEN (300 DAYS)
FantasíaElysia, si gadis polos yang harus mencari tahu dalang dibalik teror yang menghantuinya setelah ia terbangun dari koma. Hanya ada satu saksi yang melihat kecelakaannya sebelum ia koma. Pemuda itu bernama Qyu, seorang pemuda yang kelewat dingin, dan s...