"aku memang enggan mengakui ketakutanku, namun aku juga tidak bisa menolak dirimu yang menangkapku dalam ketakutanku sendiri"
Tak lama setelah Elysia menelpon 911, sebuah ambulan datang. Kekhawatirannya semakin memuncak ketika dokter membawa Qyu kedalam ruang UGD. Elysia menghubungi ibunya, lalu Sena agar Sena menghubungi Dean dan memberitahu keadaan Qyu pada keluarganya.
Elysia menggenggam tangannya yang gemetar sedari tadi, tak ada senyum diwajahnya, hanya ada wajah gelisah dalam rautnya itu. Sebuah tangan menggenggam tangan Elysia, tangan hangat yang selalu menenangkannya ketika ia merasa gundah. Siapa lagi kalau bukan ibunya.
"dokter sedang menanganinya, 5 jahitan dan dokter juga akan menguras isi perutnya. Sepertinya ia keracunan makanan"
Elysia terkejut dan menatap ibunya
"dia akan baik - baik saja. Daya tahan tubuhnya menurun drastis karena itu ia mimisan"Elysia memeluk ibunya, "terima kasih,bu"
Ibunya membelai rambut Elysia, "sudah, sudah, jangan takut, aku disini"
Elysia mengangguk dalam pelukan ibunya.
Setelah satu jam didalam UGD, akhirnya Qyu dipindahkan diruang rawat biasa. Qyu masih tidak sadarkan diri karena efek obat bius. Namun bukan itu yang membuat Elysia khawatir, ini semua karena peristiwa - peristiwa aneh disekelilingnya.
Setelah itu tak lama Sena dan Dean ke rumah sakit. Sena langsung memeluk Elysia begitu ia sampai diruang rawat Qyu. Karena masih ada urusan ditokonya, ibu Elysia segera berpamitan dan meninggalkan ketiga sekawan itu dirumah sakit.
"aku sudah menghubungi ibu Qyu, namun ia masih ada urusan, jadi tidak bisa kesini sekarang" kata Dean
Mendengar kata 'Ibu Qyu' Elysia sontak mendelik geram kearah Dean.
"kenapa?"tanya Dean bingung
" kenapa kau menghubunginya? kau tahu siapa yang melempar botol kaca itu?"
"siapa?"
"pengendara mobil ibu Qyu"
"hah? Apa maksudmu?"
"aku memang tidak melihat siapa pengendara itu, tapi aku tahu jelas, aku baru saja melihat mobil itu menjauh dari rumah Qyu, tak lama ia datang dan melemparkan botol kaca ke arah kami. Bagaimana jika itu memang benar ibu QYu ? bagaimana jika ia menyakiti Qyu lagi?"
"jangan bercanda, Elysia ! Kau mencurigai ibu Qyu?" Nada suara Dean sedikit meninggi
Elysia terdiam, kecurigaannya memang tidak masuk akal. Namun itulah yang ada dipikirannya saat ini.
Suara menurunnya knop pintu pun berbunyi. Seorang wanita memasuki ruangan itu seiring aroma yang Elysia kenal. Kayu manis dan Vanila. Ibu Qyu. Ada kerutan kekhawatiran didahinya. Namun logika Elysia tidak bisa mengalahkan emosinya, ia langsung menghambur menghalangi Julie yang berlari cepat menuju ranjang Qyu."saya melihat seseorang yang mengendarai mobil anda melemparkan botol kaca kearah kami!" nada Elysia meninggi
Julie menatap Elysia bingung, lalu ditatapnya Dean dan Sena bergantian. Julie bisa melihat kemarahan dimata Elysia"apa maksudmu?"
"menurut anda siapa yang melempar botol kaca itu? Itu jelas mobil anda!!"
Sena menarik Elysia menjauhi Julie, tentu saja Elysia memberontak. Dean pun membantu Elysia, keduanya menarik Elysia keluar ruangan.
"kau sudah gila !" bentak Dean pada Elysia yang mash ditahannya
"iya ! aku sudah gila ! semua yang menerorku sudah membuatku gila ! sekarang Qyu terluka, lalu aku harus bagaimana, hah ?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
RUNAWAY FROM HEAVEN (300 DAYS)
FantasyElysia, si gadis polos yang harus mencari tahu dalang dibalik teror yang menghantuinya setelah ia terbangun dari koma. Hanya ada satu saksi yang melihat kecelakaannya sebelum ia koma. Pemuda itu bernama Qyu, seorang pemuda yang kelewat dingin, dan s...